Pendangkalan Gorong-gorong Air Putih Ternyata Parah

- Kamis, 29 Juli 2021 | 13:13 WIB
ANTISIPASI BANJIR. Puluhan anggota Tim Hantu Banyu Dinas PUPR Samarinda membersihkan selokan dan gorong-gorong di sekitar simpang Air Putih, kemarin. (Hagusman/Sapos)
ANTISIPASI BANJIR. Puluhan anggota Tim Hantu Banyu Dinas PUPR Samarinda membersihkan selokan dan gorong-gorong di sekitar simpang Air Putih, kemarin. (Hagusman/Sapos)

Sekitaran simpangan Air Putih, terutama dari arah Jalan Pangeran Suryanata, Jalan Letjen MT Haryono dan Jalan Pangeran Antasari, sering terendam banjir saat hujan dengan intensitas tinggi.

Dari pengecekan lapangan yang dilakukan Tim Hantu Banyu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, genangan terjadi akibat aliran air tak lancar.S n “Kami melakukan pembersihan. 30 personel diturunkan sejak hari ini (kemarin, Red) untuk membersihkan lumpur dan sampah,” beber Koordinator Lapangan Tim Hantu Banyu Dinas PUPR Samarinda, Samidi kepada Sapos.

Diakui Samidi, gorong-gorong di bawah simpangan menjadi kunci untuk mengurangi banjir. Sebab diduga karena air terhambat saat melintas di bawah gorong-gorong, jadi meluap ke atas jalan. Selanjutnya air dari arah Jalan Pangeran Suryanata menggenang hingga ke Jalan Letjen MT Haryono. Hal tersebut terjadi karena pendangkalan parah di aliran air dalam gorong-gorong.

“Makanya kami ingin memastikan saluran air yang berada di gorong-gorong bawah simpangan itu lancar. Hanya saja, di sana sedimentasi parah. Padahal beberapa waktu lalu sudah dibersihkan,” tutur Samidi. Gorong-gorong yang melintang persih di bawah simpangan itu juga sukar dibersihkan karena sedimentasi lumpur yang tebal. Ditambah tumpukan berbagai macam sampah. Mulai dari ban, kayu hingga botol bekas minuman plastik. Belum lagi keberadaan kabel dan pipa di aliran air. Akibatnya aliran air terhambat hingga akhirnya meluap.

“Kesulitannya juga kami tak bisa masuk ke dalam gorong-gorong. Jadinya terpaksa dikeruk dari luar perlahan. Setelah ada celah masuk, baru bisa perlahan masuk ke gorong-gorong. Ini jelas menghambat pekerjaan. Dalam sehari, kami cuma bisa dapat 2 rit saja,” pungkas Samidi. (rin)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X