SIMPANG PASIR. Memasuki musim kemarau, ketika cuaca berubah menjadi panas ekstem membuat petani di Simpang Pasir, Palaran, harus ekstra menjaga persawahan mereka.
Penyebabnya adalah serangan berbagai hama yang dapat merusak bulir padi, sehingga memicu petani akan berhadapan dengan ancaman gagal panen. Serangan hama yang biasa mengancam petani di musim kemarau adalah serangan burung, walang sangit dan jamur, yang menyerang secara bersamaan.
"Ya kalau untuk saat ini tiga jenis hama itu yang menyerang padi, jadi harus dijaga dan rajin menyemprotkan pestisida," kata Dedi Suprianto (19), salah seorang petani. Untuk menghindari serangan hama burung, Dedi menjelaskan dirinya menggunakan metode pengusiran melalui suara kaleng bekas yang digerakan dengan menggunakan tali.
"Tidak pakai orang-orangan sawah karena kurang efektif, apalagi dengan luasan sawan seperti ini," ujar Dedi.
Dedi mengatakan, jika tidak ada padi yang rusak karena hama dalam beberapa hari ke depan, semua tanaman padi sudah bisa dipanen. "Sebenarnya sudah ada yang bisa dipanen, tapi memang tidak semuanya karena saat tumbuh tidak semua atau bersamaan," pungkasnya.(oke/ rin)