Kasus Zahra Jadi Pelajaran Orangtua

- Jumat, 9 Juli 2021 | 10:50 WIB
Zahra dan ibunya. Zahra sempat menghilang beberapa hari dan ditemukan di musala.
Zahra dan ibunya. Zahra sempat menghilang beberapa hari dan ditemukan di musala.

MENGHILANGNYA Maritza Adiba Zahra menjadi perhatian sejumlah pihak. Termasuk psikolog anak, Seto Mulyadi. Zahra adalah perempuan empat tahun yang tinggal di RT 30, Manggar, Balikpapan Timur. Dia sebelumnya sempat dibawa oleh pria tak dikenal selama sepekan sejak Selasa (29/6). Hingga akhirnya ditemukan, Selasa (6/7).

Saat dihubungi, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto itu menilai kasus hilangnya Zahra tentu jadi pelajaran. Kepolisian juga perlu penanganan ekstra. Mengingat, dari sekian banyak kasus anak hilang atau penculikan, hanya sedikit yang benar-benar terungkap. “Jadi ini fenomena gunung es. Jadi yang terungkap itu mungkin hanya beberapa, kadang-kadang dimuat di koran. Tetapi yang terjadi lebih dari itu,” ujarnya.

Biasanya, lanjut dia, beberapa kejadian anak hilang ada beberapa kasus yang dilakukan oleh orang terdekat yang mengetahui jadwal dan kegiatan dari keluarga korban. “Sehingga, begitu ada peluang dimanfaatkan. Tapi bisa juga karena kelengahan kita, jika ada kesempatan diculik ya dilakukan (oleh pelaku),” terangnya.

Dia mengingatkan, agar masyarakat bersama-sama lebih memerhatikan dan meningkatkan perlindungan anak. Salah satunya dengan terus menyerukan kepada semua orangtua, bahwa saat ini tindak kejahatan pada anak cukup tinggi. “Istilahnya menjaga anak itu perlu orang sekampung,” ucapnya.

Kak Seto menuturkan, perlu adanya penguatan langkah preventif. Dia selaku ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menganjurkan agar di setiap RT atau lembaga desa bisa mendirikan satu seksi, yaitu seksi perlindungan anak. “Jadi kalau melapor ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan LPAI terlalu jauh, justru yang terdekat masyarakat sendiri. Jadi masyarakat bisa membentuk lembaga itu di pengurusan RT,” saran dia.

Selasa (6/7) lalu, Zahra ditemukan di Musala Al Barokah, RT 69, Perum Prona Indah I, Balikpapan Selatan. Ditemukannya Zahra sempat mengejutkan banyak pihak. Seminggu tanpa jejak, Zahra justru ditemukan tak jauh dari kawasan tempat tinggalnya. Hanya berjarak beberapa kilometer.

Sebelumnya, jejak Zahra sempat diperkirakan berada di Sambas, Kalimantan Barat setelah seseorang membalas melalui komentar di posting-an kehilangan gadis cilik itu dengan menggunakan bahasa daerah khas Sambas.

Kini, setelah ditemukannya Zahra polisi mencurigai seseorang yang diduga kuat terlibat dalam kejadian itu dan tinggal tak jauh dari korban. Hanya menunggu mengumpulkan barang bukti lainnya.

Langkah polisi semakin mudah, setelah ditemukan pula barang bukti penguat seperti rekaman CCTV yang memperlihatkan seseorang menurunkan Zahra di lokasi penemuan korban.

“Masih kami selidiki karena ayah korban juga merupakan seorang polisi. Kami juga sempat mengarah ke sana tapi setelah diselidiki ternyata hasil konselingnya jauh dari orangtua korban,” ujar Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro. (jo/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X