Jelang Kebijakan Larangan Mudik Idulfitri 2021, Penumpang Kapal Cenderung Sepi

- Selasa, 4 Mei 2021 | 10:27 WIB

BONTANG – Pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan, yakni pelarangan mudik pada Lebaran tahun ini. Bahkan, Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 dikeluarkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona semakin meluas. Terhitung pada 6-17 Mei mobilisasi warga baik melalui moda transportasi darat, laut, dan udara diperketat.

Namun jelang kebijakan itu, jumlah penumpang di Pelabuhan Loktuan tercatat sekali yang melebihi kuota maksimal. Terhitung sejak pertengahan April hingga saat ini. Terakhir, KM Binaiya pada jadwal 1 Mei hanya tercatat 370 penumpang yang bertolak ke Awerange.

Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengatakan, sejauh ini belum ada lonjakan penumpang signifikan. Menurutnya, warga sudah mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak melakukan mobilisasi. “Menurut saya bagus saja. Artinya warga peduli terhadap kesehatan. Kalau tidak penting ya tidak berangkat,” kata pria yang akrab disapa Ujang ini.

Disinggung tidak membeludaknya dalam keberangkatan terakhir lantaran rute pelayaran sangat pendek. Kapal hanya menuju Awerange kemudian kembali ke Bontang. Berbeda dengan 19 April lalu karena rutenya panjang. Selain Awerange kapal juga bersandar ke Makassar-Labuan Bajo-Bima-Tanjung Benoa.

“Bisa jadi karena rute jadi jumlah penumpang tidak signifikan,” ucapnya.

Kondisi ini berbeda dua tahun silam. Tepatnya sebelum pandemi Covid-19 menyerang. Praktis keberangkatan pada waktu mudik bisa mencapai dua kali kapasitas kapal. Diketahui KM Binaiya mampu menampung seribu penumpang. Akan tetapi saat ini terdapat regulasi yang diakomodasi hanya 50 persen. Artinya 500 tiket yang dijual oleh PT Pelni.

Kaltim Post pun mencoba mengurutkan. Pada keberangkatan KM Binaiya 17 April tercatat 293 penumpang yang naik dari Pelabuhan Loktuan. Dua hari berselang, angkanya naik drastis hingga mencapai 498 orang. Artinya menyisakan dua kuota pada pelayaran tersebut.

Kondisi serupa juga terjadi untuk pelayaran KM Egon. Tujuan Bontang-Parepare-Batulicin-Surabaya-Lembar-Waingapu. Keberangkatan 22 April, tiket yang terjual berjumlah 295 lembar. Padahal kapasitas 247 penumpang. Karena kapal ini mampu mengakomodasi 495 penumpang sebelum pandemi. Sementara keberangkatan KM Binaiya pada 30 April justru sepi. Hanya 47 penumpang yang naik.

Kini, sebelum pengetatan mobilisasi hanya terjadwal satu kali keberangkatan. Tepatnya pada hari ini KM Binaiya yang menuju Awerange dan Makassar. Terhitung hingga Minggu (2/5) pukul 12.00 Wita jumlah penumpang masih 210 orang. Diprediksi penambahan akan terjadi di detik-detik akhir jelang keberangkatan. (*/ak/rdh/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB
X