Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Samarinda sejak siang hingga sore Rabu (28/4) berimbas tergenangnya Jalan Sultan Alimuddin, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan. Puluhan kendaraan mengalami mogok saat mencoba melintas lantaran mesinnya kemasukan air bercampur lumpur setinggi lutut orang dewasa ini. Akibat banjir ini juga membahayakan pengendara yang melintas dan menganggu aktivitas perdagangan warga.
Menurut warga, tergenanganya jalan sepanjang 300 meter tersebut bukan hal baru. Hujan dengan intensitas ringan sudah cukup membuat jalan tergenang air bercampur lumpur. Disinyalir buruknya drainase di sekitar jalan menjadi pemicu air cepat meluap ke jalan.
“Paritnya sempit dan buntu. Harusnya saat kemarau parit bisa diperlebar dan diperdalam agar bisa menampung air lebih banyak,” kata Firmansyah (39) warga sekitar. Setelah menjadi langganan banjir, warga menganggap telah terjadi pembiaran terhadap kondisi jalan tersebut.
Imbasnya di saat air bercampur lumpur menggenang, banyak pengendara khususnya motor yang terpaksa harus lebih waspada saat melintas. Bukan tidak mungkin, pengendara terjatuh lantaran jalan menjadi licin.
Terparah, jika air menggenang cukup tinggi, pengendara biasanya harus merogoh kocek lantaran menggunakan jasa gerobak air agar bisa melintasi banjir.
Sementara, pengendara motor harus mendorong kendaraannya lantaran nekat menerobos tinggi dan derasnya air, jika sudah begini antrean kendaraan yang hendak melintas pun tak terhindarkan.
Warga berharap, pemerintah segera memikirkan dan bertindak agar jalan tersebut tidak selalu tergenang, terlebih genangan sejalur dengan kantor Kecamatan Sambutan. “Harusnya bisa diantisipasi, karena inikan kejadian berulang ulang,” kesalnya. (kis/nha)
