Ini peringatan bagi kontraktor agar tidak mengerjakan proyek asal-asalan. Kini masyarakat sudah sangat sadar ikut mengawasi jalannya proyek yang dikerjakan di wilayahnya. Kalau salah-salah bisa-bisa proyek itu disetop. Ini yang dilakukan oleh sejumlah warga dan relawan di Kelurahan Sengkotek, Loa Janan Ilir. Mereka turun ke Jalan Cipto Mangunkusumo, dengan didampingi Kelurahan Sengkotek, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa, pada Jumat (16/4/2021) pukul 09.00 Wita.
Tujuan warga dan relawan itu adalah untuk menemui pihak kontraktor proyek pengaspalan Jalan Cipto Mangunkusumo, yang merupakan jalan provinsi. Mereka ingin meminta penjelasan perihal proyek abal-abal yang dinilai pengerjaannya asal-asalan.
Warga dan relawan itupun menaruh kekecewaan pasalnya pekerja di lapangan tidak bisa memberikan penjelasan. Bahkan pihak Dinas PUPR Kaltim, yang kabarnya akan datang untuk menjelaskan pun tak kunjung hadir. Alhasil warga dan relawan pun mengambil sikap dengan mensetop kegiatan pengaspalan itu, sampai mendapatkan penjelasan dari kontraktor terkhusus Dinas PUPR Kaltim.
“Pertama kami sebagai warga merasakankan dampak debunya dan jalanan jadi licin. Kondisinya ini yang menurut kami tidak sesuai, dimana jika terkena hujan maka malah menjadi debu. Bisa dibayangkan jalan diatas pasir,” kata Musdianur, warga Sengkotek.
Lurah Sengkotek, Novi Kurnia P yang datang ke lokasi mengatakan, kami menerima laporan warga meminta untuk proyek yang dilaksanakan ditinjau pengerjaannya. “Karena memang setelah kita lihat kemarin setelah hujan itu kondisi proyek ini rusak tergerus air dan ketika panas menghasilkan debu dan serpihan dari material batu kecil berserakan dijalan akhirnya mengganggu masyarakat sekitar dan pengguna jalan,” jelas Novi. (oke/nha)
