Salah satu fenomena yang terjadi pada malam Ramadan, adalah munculnya sirkuit dadakan di sejumlah jalan protokol di Kota Samarinda. Bahkan sejak malam pertama Ramadan, aksi kebut-kebutan di jalan yang dilakoni ABG yang berprofesi pebalap liar, sudah marak di sejumlah ruas jalan.
Seperti di Jalan Bung Tomo, Samainda Seberang dan Jalan dr Soetomo, Samarinda Ulu. Kegiatan ini jelas sangat mengganggu masyarakat. Selain mengakibatkan kebingisingan yang mengganggu waktu istirahat warga sekitar, juga membahakan pengendara lainnya yang melintas.
Polisi pun tak ingin tinggal diam. Lewat aksi serentak yang dilakukan Rabu dini hari (14/4/2021), Polantas Polresta Samarinda berhasil menjaring 17 motor miliki pebalap liar. Motor-motor itu pun selanjutnya digiring masuk “sel” untuk diamankan. Baru akan dilepaskan setelah Lebaran Idulfitri pertengahan Mei mendatang. Artinya, pebalap-pebalap liar ini harus merelakan berlebaran nanti tanpa motor kesayangannya.
Penindakan yang dilakukan Polantas untuk kesekian kalinya. Ini sebagai upaya menekan angka kecelakaan sekaligus menindak lanjuti keresahan warga atas banyaknya aksi balap liar di masa pandemi Covid-19 saat ini dan terutama ketika memasuki Ramadan.
Kanit Turjawali Satlantas Polresta Samarinda, Iptu Fajar Hayyi Noviyanti menjelaskan, razia ini merupakan bagian dari Operasi Keselamatan Mahakam 2021. Belasan motor tersebut hasil razia di dua lokasi jalan berbeda.
“Semua kendaraan ini baru bisa diserahkan kembali setelah Idulfitri. Itupun wajib menyertakan bukti kepemilikan kendaraan. Sedangkan pengendaranya di bawah umur diberikan pembinaan, orangtuanya dipanggil,” tegas Hayyi. (kis/nha)
