Kapal jenis Self Propelled Oil Barge (SPOB) bermuatan minyak sawit dengan nama Mulya Mandiri 07, dikabarkan lenyap di Sungai Mahakam, kawasan Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, tepatnya do bawah Jembatan Mahkota II, kemarin pagi (10/4) pukul 05.30 Wita.
Dalam peristiwa itu seorang awak kapal bernama Jufri (30), warga Jalan Masjid, RT 31, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran yang mana merupakan sebagai juru mudi dikabarkan turut hilang. Diduga kuat kapal bermuatan 5 ton minyak sawit itu tenggelam, karena di sekitar lokasi hilangnya kapal terdapat ceceran minyak sawit di permukaan sungai.
Kepastian kapal itu hilang pun diutarakan 6 Anak Buah Kapal (ABK) yang selamat dalam insiden tersebut kepada Bustan (53), warga Palaran selaku juragan atau pemilik kapal. Infomasi serupa juga disampaikan ke Satuan Polairud Polresta Samarinda, yang datang ke TKP guna melakukan penyelidikan. Dari keterangan Muktar Tandiawi (31), warga Bukuan, Palaran selaku kepala kamar mesin (KKM) yang selamat dalam peristiwa itu mengatakan, kapal SPOB Mulya Mandiri 07 yang sedang berlayar persiapan tambat kapal menuju Dermaga ateluk Cinta di Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang.
Saat itu kapal yang memuat 5 ton minyak sawit itu posisinya sudah dalam keadaan miring yang disebabkan terjadinya kebocoran pada bagian lambung kapal. Disaat tengah menuju ke dermaga tujuan. Tiba-tiba sebuah kapal klotok melintas dan menyebabkan gelombang yang kemudian menghantam kapal sehingga menyebabkan tengelam.
Samarinda seberang, dalam keadaan posisi miring tiba-tiba kapal kayu melintas Sehingga ombak kapal kayu tersebut menghantam kapal SPOB MULYA MANDIRI 07 dan mengakibatkan kapal tenggelam. “Ya benar ada kejadian itu (kapal SPOB tenggelam). Kami masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan saksi-saksi dan mencari kapal yang tenggelam serta awaknya (Jufri, Red),” beber Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Polairud, AKP Iwan Pamuji.
Lanjut Iwan, pihaknya juga tengah memastikan sejauh mana pencemaran air Sungai Mahakam yang terjadi akibat ceceran minyak sawit dari kapal SPOB itu. “Semua masih di TKP menyelidikinya dan melakukan upaya pencarian serta penanganan limbah minyak sawit,” pungkasnya.(oke/nha)
