“Biar Selamat, Hindari Jalan DI Pandjaitan”

- Minggu, 11 April 2021 | 13:10 WIB
Jalan DI Panjaitan
Jalan DI Panjaitan

 Ruas Jalan DI Pandjaitan merupakan satu dari dua titik prioritas, selain simpang 4 Sempaja, yang masuk dalam program 100 hari kerja wali kota dan wakil wali kota Samarinda Andi Harun-Rusmadi. Banjir di Jalan DI Pandjaitan harus segera diatasi karena menjadi akses utama menuju Bandara APT Pranoto.

Belum lagi persoalan utama itu diatasi, masalah lainnya muncul. Kini ditemukan banyak lubang yang membahayakan pengendara di beberapa titik di jalan itu. Ya, hujan deras yang berujung genangan air menyisakan masalah. Jalan rusak contohnya. Meski sudah mendapat keluhan warga hingga banyaknya pengendara yang terjatuh, namun jalan berlobang dan becek di Jalan DI Panjaitan, Sungai Pinang tepatnya pertigaan Jalan Damanhuri, belum bisa diatasi sepenuhnya.

Tergenangnya air di kawasan itu juga disebabkan buntunya drainase yang terjadi di beberapa titik. Padahal kawasan ini menjadi salah satu proyek normalisasi banjir di Samarinda.

Dari pantauan media ini (8/4), jalan dari arah Terminal Lempake menuju Samarinda ini kondisinya kian parah. Lebar jalan rusak dengan kondisi aspal terkelupas dan genangan air menjadi lebih besar. Bahkan kerusakan ini sudah selebar badan jalan.

Pengendara yang melintas khususnya roda dua harus memilih jalan terbaik. Tak jarang kendaraan ini berebut untuk bisa melintas di aspal yang dianggap aman untuk dilintasi. Nampak petugas kepolisian dari Polsek Sungai Pinang mengatur lalu lintas yang padat merayap tersebut.

“Tiga minggu lalu pernah diperbaiki. Namun sekarang kondisinya rusak lagi. Karena seringnya tergenang. Kalau tidak ditanggulangi, bisa makin parah kerusakannya,” kata Ahmad Mudakkir (41) warga Damanhuri. Menurut Ahmad, sudah tidak terhitung jumlah kendaraan khususnya roda dua yang menjadi korban. Kadang terjatuh saat melintas. Kadang pula terjatuh saat melakukan pengereman mendadak untuk menghindari lobang.

Namum semua peristiwa kecelakaan tunggal ini paling sering terjadi di sore dan malam hari. Terlebih saat hujan dan jalan rusak tergenang. “Kalau lubang tergenang air akan dikira rata dengan aspal jalan dan tidak terdeteksi pengendara. Ini yang berbahaya terlebih jika berkendara dengan kecepatan tinggi bisa terjungkal,” ungkap Ahmad.

“Kalau kendaraan roda empat paling hanya merasakan ketidaknyamanan saat melintasi lubang itu. Tapi bagi pengendara kendaraan roda dua bisa kehilangan keseimbangan,” imbuhnya. Camat Sungai Pinang, Siti Hasanah mengakui ada beberapa lubang di sepanjang jalan tersebut. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan intansi terkait agar lobang terebut segera di perbaiki kembali termasuk kelanjutan proyek normalisasi.

“Sebelum diperbaiki, pengendara harap lebih waspada. Jika hujan turun, sebaiknya mencari jalan alternatif terlebih disaat banjir,” tutup Siti. (kis/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X