Jalan Terputus, Satu Rumah Ambruk

- Kamis, 8 April 2021 | 11:20 WIB

 Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin Selasa (6/4) dini hari, mengakibatkan Jalan Meranti Talang Sari, yang berbatasan antara RT 03 dan 04, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara menuju Perumahan Talang Sari terputus. Dari pantauan, longsor di jalan itu memiliki panjang 8 meter dan lebar 4 meter. Tak hanya itu sebuah rumah yang berada di sisi kiri longsoran ikut terdampak. Rumah yang sudah tidak dihuni beberapa bulan itu miring dan sebagian fondasi dan dinding bangunan sudah retak.

Terputusnya akses jalan utama warga ini membuat warga mencari jalan alternatif meski harus memutar. Sayangnya, jalan alternatif yang bisa dilalui terjal sehingga penting bagi pengendara untuk sangat berhati-hati. Ketua RT 03, Marsudi mengatakan, longsor yang memutus jalan itu diperkirakan penyebabnya dari genangan air yang kerap muncul ketika hujan.

“Material jalan yang tergerus dibawa air, hingga jadi seperti sekarang ini,” jelasnya. Ia mengaku bencana itu terjadi sekira pukul 04.00 Wita. Menurut pengakuan warga sekitar sempat melintasi jalan tersebut sekira pukul 01.00 Wita masih belum terjadi longsor.
“Tapi ada warga yang lewat kira-kira jam 04.00 jalan sudah putus,” ungkap Marsidi. Untuk satu rumah terdampak, Marsudi menjelaskan bangunan tersebut sementara ini sedang ditinggalkan penghuninya bepergian ke luar daerah, terhadap rumah yang ikut terdampak ia akan berkomunikasi dengan pemilik rumah.

“Karena ini kalau tidak segera ditangani bahaya, ada rumah permukiman juga di balik rumah yang sudah terdampak itu,” ungkapnya.
Lurah Tanah Merah, Joko mengatakan, usai menerima laporan terjadinya longsor, ia dan Bhabinkamtibmas dan Babinsa langsung melakukan peninjauan di lapangan. Dan benar saja, jalan tersebut terputus dan tidak dapat dilewati.

Joko menyebut, tanda-tanda akan terjadinya longsor sudah terlihat sekira dua bulan lalu, ia menggambarkan kondisi jalan sebelumnya memang sudah menggantung. “Jadi di bawah jalan itu tanahnya sudah sebagian kosong,” kata Joko. Akan tetapi pada tahun lalu dikawasan itu sudah pernah ada pengerjaan pondasi jalan, perbaikan jembatan dan drainase dengan anggaran kurang lebih Rp 200 juta.

“Tapi karena geografisnya sehingga tidak mampu menahan,” sebutnya. Atas kejadian ini pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Hasilnya akan ditindaklanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda. “Nanti saya akan laporkan ke PUPR Samarinda,” tegasnya. (kis/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X