Tumpukan batu bara di depan Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) –kini bernama Taman Borneo. Emas hitam tak bertuan itu dibuang sengaja oleh oknum tak bertanggung jawab. Lantaran tak satu pun warga sekitar yang mengetahui pihak yang harus bertanggung jawab.
Saat dimintai pendapat, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku baru mengetahui informasi ini dari media. Namun ia tak bisa berkomentar banyak lantaran belum melakukan tinjauan ke sana. Padahal belum lama ini diketahui ia baru saja datang dari luar kota dan melintas di depan Taman Borneo. “Saya juga baru tahu, tapi terima kasih infonya nanti saya tinjau dulu,” ujar Andi Harun.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan, Aldila Rahmi Zahara, juga berkomentar serupa dengan wali kota. Padahal penumpukan batu bara itu sudah lama dibiarkan dan masuk perbincangan di media sosial. “Saya juga baru tahu informasi, nanti kami lihat dulu,” singkatnya.
Anggota DPRD Samarinda dari dapil Samarinda Utara, Joni Sinatra Ginting meminta agar pemilik tambang koridoran bisa mempertanggungjawabkan ulahnya. Termasuk Pemkot Samarinda khususnya instansi terkait untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Pengusaha harus bertanggung jawab dan pemkot jangan tinggal diam segera ditindaklanjuti,” pintanya.
Sekalipun tanggung jawab bukan di ranah Pemkot Samarinda, namun kasus seperti ini harus segera diselesaikan, agar tidak muncul kasus serupa di kemudian hari. “Cari siapa pengusahanya minta pertanggungjawaban, ini tambang koridor harusnya bisa segera ditindak,” pungkasnya. (hun/nha)