SATGAS Penanganan Covid-19 belum mengetahui surat permohonan pelaksanaan ujian sekolah secara tatap muka. Jubir Satgas Adi Permana mengatakan, memang Disdikbud memiliki wacana beberapa waktu lalu dan sempat diutarakan secara lisan. Tetapi hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai itu.
Meski demikian, peluang untuk melaksanakan ujian sekolah secara tatap muka bisa diambil. Sebab, tren penyebaran Covid-19 di Kota Taman mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan pantuan dari kaus puncak yakni Agustus hingga sekarang. “Kondisi saat ini relatif aman,” kata Adi.
Dia menjelaskan butuh pembahasan secara detail terkait wacana ini. Apalagi Bontang baru saja memperpanjang durasi PPKM Mikro. Salah satu poinnya berupa pembelajaran dilakukan secara daring. “Apakah ini bisa sejalan. Meski pelaksanaan ujian sekolah ini merupakan bentuk simulasi menyambut rencana pembelajaran tatap muka, Juli mendatang,” ucapnya.
Terpenting ketika skema ini dijalankan ialah kepatuhan protokol kesehatan. Mulai persiapan ruangan kelas. Hingga mempersiapkan anak didik pra dan pasca-ujian. “Teknis yang seperti itu biasanya didetailkan dalam rapat,” tutur dia.
Disebabkan, tidak boleh ada kelengahan yang terjadi di lapangan. Pasalnya, tren angka penyebaran Covid-19 secara nasional sedikit mengalami kenaikan, dua hari belakangan. Setelah empat pekan menunjukkan penurunan.
Terkait dengan vaksinasi guru yang bakal menjadi pengawas ujian memang tidak bisa dipercepat sebelum ujian sekolah. Mengingat itu bergantung pada kuota vaksin yang diberikan pemerintah pusat. Apalagi, interval antara dosis pertama dan dosis kedua kini diperpanjang menjadi 28 hari. Mustahil dosis kedua bisa disalurkan sebelum 5 April.
“Memang untuk vaksinasi itu jangka panjang untuk rencana pembelajaran tatap muka, Juli mendatang,” ungkapnya. (*/ak/ind/k8)
