Pelabuhan Loktuan Rencana Dibuka 24 Maret

- Jumat, 5 Maret 2021 | 10:53 WIB
Pelabuhan Loktuan
Pelabuhan Loktuan

BONTANG – Pelayaran dari Pelabuhan Loktuan ditutup sejak awal pandemi Covid-19 menyasar Kota Taman. Tepatnya setahun lalu. Kini, Pemkot Bontang berencana membuka akses transportasi tersebut pada 24 Maret mendatang. Hal ini dibenarkan oleh Kasi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Welly Sakius.

Berdasarkan instruksi wali kota, landasan pembukaan pelayaran untuk membangkitkan roda perekonomian. Pasalnya, beberapa komoditas pangan biasanya disuplai dari beberapa wilayah di Sulawesi dan Jawa. Ditambah tren paparan Covid-19 di Bontang mulai menurun.

“Dishub sudah melakukan rapat persiapan pada Rabu (3/3) bersama Pelni, KSOP, Pelindo, dan Karantina Kesehatan,” kata Welly.

Rencananya kapal yang masuk pertama ialah KM Egon. Datang di hari tersebut sekira 14.00 Wita. Diprediksi mobilitas penumpang memakan waktu dua jam. Tepat 16.00 Wita kapal dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Loktuan. Tujuan pelayarannya ialah Pare-Pare, Batu Licin, Surabaya, Lembar, dan Waingapu.

“Sesungguhnya kami (Dishub) menginginkan KM Binaiya bisa masuk juga. Tetapi posisinya sekarang lagi dok. Diharapkan bisa masuk akhir Maret. Sambil persiapan sebelum masuk lebaran,” ucapnya.

Nantinya, terdapat pembatasan kapasitas jumlah penumpang. Hanya 50 persen dari total kapasitas. KM Egon hanya bisa mengangkut 250 penumpang di pembukaan pelayaran selama pandemi ini. Dari total muatan 1.000 penumpang. Berbeda KM Binaiya berkapasitas lebih besar yakni 1.000 orang. Jika nanti sandar di Pelabuhan Loktuan hanya bisa membawa 500 penumpang.

Dishub juga bakal mengatur skema mobilisasi penumpang. Penumpang yang berangkat akan disiapkan dua tempat di ruangan sisi kanan dan kiri area tunggu. Ruangan tersebut mampu menampung masing-masing 250 orang. Sementara penumpang dari kapal akan diprioritaskan turun terlebih dahulu. Langsung menuju gerbang samping bangunan pelabuhan.

“Ketika penumpang dari kapal sudah selesai, baru boleh penumpang yang berangkat masuk kapal,” terangnya.

Permohonan bantuan tenaga medis untuk pengecekan rapid antigen dikirim ke Dinas Kesehatan (Diskes). Sebagai salah satu persyaratan keberangkatan. Dishub juga menyiapkan ruangan khusus di belakang kantor Karantina Tumbuhan. Antisipasi bila ada calon penumpang dengan hasil pemeriksaan reaktif.

“Personel yang akan berjaga selama proses kedatangan dan keberangkatan kapal juga ditambah. Dua kali dari jumlah sebelum pandemi,” terangnya.

Sementara perwakilan PT Pelni Kantor Cabang Samarinda RM Syarif Hidayat membenarkan sudah ada pengajuan pelayaran dari Pemkot Bontang. Meski masih sebatas koordinasi lisan. Pasalnya surat pengajuan dari wali kota belum sampai ke Pelni.

“Ini (masih) rencana. Karena surat pengajuan masih menunggu tandatangan wali kota,” kata pria yang akrab disapa Ujang ini.

Sebagai informasi, calon penumpang nantinya diwajibkan mengisi surat pernyataan keterangan sehat. Formulir itu dikeluarkan oleh PT Pelni. Sebagai tambahan dokumen hasil pemeriksaan rapid antigen. Asalkan masa berlaku surat hasil pemeriksaan rapid antigen tidak kedaluwarsa saat keberangkatan.

Tak hanya itu, calon penumpang juga wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan di aplikasi electronic Health Alert Card (eHAC). “Bisa diisi di pelabuhan nantinya untuk eHAC-nya,” pungkasnya. (*/ak/ind)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X