PROKAL.CO,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), turut menyoroti peristiwa terbakar dan meledaknya tongkang Gemilang Perkasa Energi milik PT Barokah Galangan Perkasa (BGP), di galangan kapal milik PT BGP sendiri di kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, pada Kamis (11/2) lalu.
Bahkan KLHK telah membentuk tim yang mana melibatkan Balai Gakkum KLHK Wilayah II Kalimantan, DLH Provinsi Kaltim, dan Kota Samarinda untuk bersama-sama melakukan pengawasan lingkungan yang ada di area galangan kapal.
Hal itu mengingat adanya laporan sempat terjadi tumpahan minyak jenis Solar yang ada di tongkang itu saat terjadinya peristiwa terbakar dan ledakan. Mengenai tumpahan solar saat kejadian itu sendiri sebelumnya dibantah Hairuddin, selaku corporate management PT BGP pada konferensi pers di hadapan sejumlah awak media pada Jumat (12/2) lalu.
Tapi pernyataan Hairuddin itu kenyataannya dibantah Kepala Seksi Wilayah II Samarinda Balai Gakkum KLHK Kalimantan, Annur Rahim, yang menegaskan bahwa sempat terjadi tumpahan Solar ke Sungai Mahakam saat peristiwa terjadi.
“Sesuai laporan yang kami terima dari KSOP,” kata Annur.
Dalam laporan itu dijelaskan Annur, bahwa ada ceceran minyak di perairan sekitar lokasi kejadian (Sungai Mahakam).
“Kami tanyakan ada enggak yang tumpah (minyak, Red). Informasinya saat itu ada. Hanya saja sudah dilakukan tindakan menggunakan oil boom dan dispersant agar ceceran minyak tidak meluas. Itu penanganan awal,” jelas Annur.