Setelah ditelusuri anggota FKPM, ternyata akun Facebook yang mengirim pesan ke AS merupakan akun palsu yang mengaku sebagai anak BN. “Anak BN tidak mengakui akun tersebut miliknya, dan dari hasil mediasi, keduanya kita sarankan untuk berdamai. Namun, jika masih ada pihak yang keberatan, kita arahkan melapor secara resmi ke polisi," tambah Marno Mukti.
Mendapati kasus tersebut, Marno Mukti mengimbau kepada masyarakat Samarinda agar tidak terpengaruh oleh akun di media sosial. “Lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial, jangan mudah percaya dan terprovokasi,” tutup Marno Mukti. (Penulis: Bekti/Editor: Awan/selasar)