Wakil Gubernur Hadi Mulyadi melepas kepergian jenazah Yurnalis Ngayoh secara resmi dari rumah duka, Jalan Lai Samarinda, Rabu (10/2). Pelepasan Jenazah Yurnalis Ngayoh juga dihadiri Gubernur Kaltim Periode 2008-2018 Awang Faroek Ishak, sejumlah tokoh dan pejabat tinggi lainnya.
Bagi Hadi, kepergian Yurnalis Ngayoh sangat dirasakan masyarakat Kaltim yang mengenal kepribadian dan sosoknya. “Atas nama pribadi dan Pemprov Kaltim merasa kehilangan sosok yang teladan dan sangat baik kepada siapa saja. Kami turut berduka atas wafatnya Yurnalis Ngayoh,” katanya kepada awak media.
Menurut Hadi, sosok Yurnalis Ngayoh telah banyak mengajarkan rakyat Kaltim tentang hidup kesederhanaan, kerja keras dan berdedikasi terhadap suatu pekerjaan.
Mendiang juga mengajarkan bagaimana setiap manusia harus memiliki kasih sayang kepada siapa saja. Termasuk bagaimana cinta tanah air dan menjaga persatuan kesatuan. “Semua itu diajarkan oleh beliau dalam kehidupannya. Itulah yang patut kita warisi dan contoh sebagai generasi muda. Terima kasih atas dedikasi dan jasa beliau kepada Negara dan daerah ini. Selamat jalan bapak yang penuh kasih sayang,” ucapnya.
Anak almarhum, Victor mengatakan, mendiang Yurnalis Ngayoh sempat berkisah bahwa sangat mengapresiasi atas pembangunan di Kaltim, terutama terbangunnya jalan tol dan Bandara APT Pranoto Samarinda ketika era Kepemimpinan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak (AFI).
“Beliau sempat cerita, sangat bangga dan apresiasi atas kerja Awang Faroek Ishak selama memimpin Kaltim hingga terbangunnya jalan tol dan Bandara APT Pranoto. Semua itu, memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Kaltim,” ungapnya.
Victor juga mengisahkan, Yurnalis sangat mendukung komitmen Gubernur dan Wagub Kaltim periode 2018-2023, Isran Noor-Hadi Mulyadi untuk berupaya menjadikan Kaltim sebagai Provinsi yang Berani untuk Berdaulat. “Komitmen itu, menurut mendiang akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa akan datang,” pungkasnya. (mrf/beb)
