PROKAL.CO,
SAMARINDA - Sebagian besar kegiatan penanganan banjir dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda. Khususnya untuk peningkatan drainase dan operasi dan pemeliharaan (OP). Namun hal itu tak cukup membendung genangan banjir yang datang saat curah hujan tinggi. “Ya memang belum sempurna, karena masih ada beberapa drainase yang belum selesai dan akan dilanjutkan tahun ini,” ungkap Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang.
Namun lantaran jabatannya akan berakhir pada bulan depan, ia pun menyerahkan tanggung jawab selanjutnya kepada Wali Kota terpilih Andi Harun bersama wakilnya Rusmadi Wongso. Khusus program pengendalian banjir yang seharusnya membutuhkan kelanjutan tahun ini. “Semoga itu akan dilanjutkan Pak Andi Harun, karena ada beberapa titik banjir yang sudah mulai berkurang,” urai Jaang.
Disebutkannya genangan banjir di DI Panjaitan. Meskipun sempat terjadi genangan, namun tak lama akan surut. Sehingga menurutnya itu sebuah kemajuan. Termasuk juga kegiatan normalisasi banjir yang sudah dijalankan sejak tahun lalu di Gang Nibung hingga Perniagaan. Sekalipun harus merelokasi warga, Jaang pun meyakini bisa mengendalikan banjir yang ada di kawasan sekitarnya. “Semoga itu bisa menjadi percontohan, sisanya silahkan dilanjutkan,” tegasnya.
Ya, banjir di DI Panjaitan kini bisa terkendali. Sekalipun ada genangan tinggi, namun tak lama akan surut juga. Namun saat ini muncul titik banjir lainnya di beberapa ruas jalan. Sebut saja di kawasan Bukit Pinang Jalan Suryanata. Hingga fasilitas sekolah menjadi tumbal. Terlepas dari itu berdasarkan pengamatan sementara Samarinda Pos, drainase di kawasan itu memang sangat kecil. Sedangkan limpahan genangan dari TPA Bukit Pinang terus berjatuhan ke kawasan dataran rendah. Belum lagi pengupasahan di tahun sebelumnya juga marak terjadi dikawasan Bukit Pinang.
Lama tak mendapat peningkatan drainase, membuat guyuran banjir di Suryanata kian hari bertambah deras. Rehabilitasi saluran drainase di Jalan Suryanata terakhir dilakukan pada 2016 lalu dengan nilai proyek Rp 464 juta.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda melalui Kepala Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Wilayah Sungai dan Muara Hendra Kusuma, mengakui kegiatan pengendalian banjir disesuaikan sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Usulan tersebut tertuang dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang). “Khusus banjir Suryanata sudah masuk bahan evaluasi kami tahun ini,” sebut Hendra.