“Tsunami” di SMPN 24, Banyak Ijazah Hancur

- Kamis, 14 Januari 2021 | 13:06 WIB
Guru dan siswa SMP 24 mulai membersihkan sekolahnya.
Guru dan siswa SMP 24 mulai membersihkan sekolahnya.

Hujan deras yang terjadi Kamis (7/1) lalu kini menyimpan cerita tersendiri bagi para guru dan siswa SMP 24 Samarinda di Jalan Suryanata, Samarinda Ulu. Meski Samarinda dikenal menjadi kota langganan banjir, namun di kawasan itu sebelumnya tak pernah sampai diguyur banjir bandang hingga viral dan menjadi perbincangan di dunia maya.

Beruntung, saat banjir bandang aktivitas sekolah belum berjalan lantaran masih pandemi. Namun banyak aset berharga sekolah yang lenyap dan harus diganti dengan biaya yang tidak sedikit. Tak ayal, pada Senin (11/1), sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) serta para relawan turut menggelar giat kerja bakti. Tentu saja tujuannya untuk membersihkan sisa lumpur yang menyelimuti seluruh ruangan hingga pekarangan sekolah.

Dalam kerja bakti itu juga diikuti Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. Usai mengitari setiap sudut di sekolah, Jaang meminta agar perbaikan segera dilakukan. Khususnya penanganan jangka pendek. “Saya sudah minta Pak Hero meninggikan sekolah. Satu meter saja cukup,” kata Jaang. Hero atau bernama lengkap Hero Mardanus merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Sekolah tersebut memang berada di dataran rendah. Jika terus dibiarkan, saat hujan lebat, sekolah akan terus terancam.
Jaang juga meminta ada kajian komprehensif dari segi lingkungan. Sebab setelah ditelusuri, drainase di kawasan itu memang sangat kecil. Sementara di kawasan Suryanata dikenal banyak pembukaan lahan yang dilakukan ugal-ugalan di masa lalu.

Dengan daya tampung drainase yang kecil, membuat aliran air sulit mengalir ke muaranya: Sungai Mahakam. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani berjanji akan melakukan pengawasan terhadap penyebab banjir di kawasan tersebut. Salah satunya di kawasan pergudangan baru. Dia juga menyinggung pembukaan lahan ilegal secara masif turut menjadi penyumbang banjir di kawasan dataran rendah Suryanata. Untuk penanganan jangka pendek, wanita yang akrab disapa Yama itu, telah mengerahkan trasnportasi dan petugas kebersihan untuk membantu membersihkan sisa-sisa lumpur di SMP 24. “Pembersihannya tak bisa hanya sekali. Paling tidak dalam lima hari baru bisa tuntas,” sebutnya. 

Sementara itu mengenai aset berharga yang dimiliki sekolah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala SMP 24. Termasuk di dalamnya data kepemilikan itu dapat langsung dimusnahkan melalui Bidang Aset, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda.

“Khusus mebel sekolah, kami usulkan di pengadaan barang,” jelasnya. Sementara itu, untuk dokumen penting seperti ijazah, kata Asli, perlu diganti. Pasalnya pasca banjir bandang itu banyak ijazah siswa yang tidak layak lagi digunakan. “Nanti dibuatkan berita acaranya, sehingga bisa mengganti dengan surat pengganti ijazah,” tegasnya.

Pengamat tata kota, Farid Nurrahman mengakui kawasan Suryanata memang telah lama menjadi sasaran pengupasan lahan secara ugal-ugalan. Namun hal itu sudah menjadi cerita lama. Sedangkan saat ini, kata Farid, yang perlu dibenahi adalah dampak dari banjir. “Karena selama ini pemkot hanya fokus penanganan di daerah utara,” jelasnya.

Ia mengamati, arus banjir di kawasan utara sudah bisa dikendalikan secara perlahan. Namun persoalan banjir di kawasan lain, seperti Suryanata justru terbengkalai. “Bisa dilihat drainasenya di sana sangat kecil. Sedangkan intensitas banjir semakin tahun kian bertambah,” urainya.

Tak heran, ia meminta program pengendalian banjir harusnya dilakukan secara merata. Terutama di kawasan yang dekat dengan pengupasan lahan yang masif beberapa tahun belakangan ini. “Drainasenya dibenahi di seluruh kawasan. Jangan sampai dibiarkan terlalu lama hingga dampaknya mengenai pemukiman sekitarnya,” kata Farid. (hun/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X