Dua orang anggota jaringan judi kupon putih atau judi toto gelap (togel) yang ditangkap anggota Polsekta Samarinda Ulu, masih menjalani pemeriksaan intensif.
Keduanya adalah Suwoko yang berperan sebagai pengepul dan Rasyid menjadi pengecer judi togel. Dijelaskan Kapolsekta Samarinda Ulu Kompol Ricky Sibarani, melalui Kanit Reskrim Iptu Fahrudi, bahwa saat ini Suwoko dan Rasyid menjalani pemeriksaan marathon. Polisi sedang berupaya menguber jaringan togel di atas keduanya.
“Kami menelusuri ke mana untuk tersangka menyetorkan hasil penjualan togel dan mengambil uang, jika ada angka yang dipasang pemasang dapat,” ujar Fahrudi. Sementara Rasyid mengaku tugasnya hanya menyetor kepada Suwoko. Sedangkan untuk Suwoko mengaku tak mengenal orang yang menjadi “bosnya”.
Sebab biasanya ada yang datang mengambil tiap sore, di waktu pemutaran. Kemudian ketika ada pemasang yang dapat, juga uangnya diantarkan. Sementara nomor HP yang disebut Suwoko untuk mengirimkan pesan singkat rekapan, juga sudah tak aktif lagi. “Namun kami sedang berupaya mengembangkannya,” terang Fahrudi.
Telah diberitakan, rupanya pandemi virus korona (Covid-19) juga berimbas ke bisnis judi togel. Pengakuan dua warga yang diduga menjalankan bisnis judi togel, Rasyid dan Suwoko mengungkapkan bisnis yang mereka lakoni juga terkena imbasnya.
Biasanya dalam sekali pemutaran togel, rata-rata omzet sehari mencapai hingga Rp Rp 1,2 juta. Namun setahun belakangan, setelah pandemi maksimal omzetnya hanya berkisar Rp 800 ribu. Akibat ulahnya, kini Suwoko dan Rasyid pun mendekam di tahanan Polsekta Samarinda Ulu. Keduanya dibekuk polisi akhir Desember lalu.
Saat penangkapan Rasyid, polisi polisi menyita uang Rp 114.000 diduga hasil penjualan togel dan HP berisi pesan angka togel. Kemudian dari Suwoko, polisi menyita uang Rp 338.000 dan HP berisi pesan yang merupakan rekapan angka pesanan pemasang.
Awalnya polisi dapat laporan warga soal penjualan judi togel. Akhirnya pelaku bernama Rasyid diciduk di Jalan Ramania 2. Kemudian dikembangkan sampai ke terduga pelaku lain bernama Suwoko di sebuah tongkrongannya di Jalan PMI, Sidodadi. (rin/nha)
