Bandara APT Pranoto, yang berada di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara sudah beroperasi sejak bulan Mei 2018 lalu. Namun sangat disayangkan akses jalan menuju bandara kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur ini sangat memprihatinkan.
Dari pengamatan sejumlah ruas jalan menuju bandara mengalami kerusakan tak jauh dari jalan masuk menuju bandara. Jalan lubang, berbatu, berdebu dan berlumpur saat hujan turun. Sementara waktu, lubang-lubang jalan itu ditutup menggunakan batu. Kondisi itu membuat pengendara baik yang sekadar melintas menuju Kota Samarinda maupun Bontang ataupun masuk bandara harus berhati-hati. Pasalnya, jalan rusak bisa memicu kecelakan lalu lintas.
“Malu kita bandaranya bagus tapi akses jalannya rusak begini,” kata Kisman (39). Selain jalan, Kisman berharap ada penambahan penerangan lampu jalan. Sebab jika malam hari tiba jalan masih minim penerangan. “Kalau di bandaranya terang saja, tapi yang rawan sepanjang jalan porosnya itu. Mudahan ini juga diperhatikan,” harapnya.
Sementara, Lurah Sungai Siring Sujono mengatakan, akses jalan yang rusak tersebut masuk jalan Nasional. Pihaknya pun terus melakukan pemantauan dan berkomunikasi dengan pemangku kebijakan khususnya Kementerian Pekerjaan Umum agar jalan segera diperbaiki.
Hasilnya, di tahun 2021 ini akan dilakukan proyek peningkatan badan jalan oleh Pemerintah Pusat sepanjang Jalan poros Samarinda-Bontang. Tepatnya dari terminal Lempake hingga Sungai Siring. “Sepengetahuan saya saat ini tengah proses lelang proyek. Dan perbaikan nanti di titik yang mengalami kerusakan,” kata Sujono.
Pihaknya saat ini masih intens melakukan komunikasi dan terus mendesak agar peningkatan jalan segera teralisasi. Informasi akan rusaknya jalan sudah didengar kelurahan setiap hari. Baik dari warganya sendiri maupun pengendara yang melintas. “Harapan kami pembangunan jalan segera terealisasikan. Sangat disayangkan Bandara APT Pranoto yang pembangunannya menghabiskan anggaran banyak namun akses jalannya buruk. Mudah-mudahan segera dibangun,” tutup Sujono. (kis/beb)