Akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Sambutan hingga kini belum juga rampung. Padahal setiap tahunnya Pemkot Samarinda telah menyisihkan anggaran, untuk mencicil pembebasan lahan kepada pemiliknya. Namun belakangan ini masih menemui kendala.
Hal ini diakui Kepala Dinas Pertanahan Samarinda melalui Kepala Seksi (Kasi) Persiapan Pengadaan Tanah,Dinas Pertanahan Samarinda, Heri Herdani. Ia membeberkan bahwa saat ini status lahan yang dimilik pemilik lahan sebelumnya telah dijual kepada orang lain. Luasannya mencapai 1.234 meter persegi. Awalnya dengan pemilik lahan pertama, sudah disetujui sebesar Rp 281 juta.
“Tapi kalau sudah berganti pemilik, ya harus dihitung ulang,” ungkapnya. Celakanya hal ini baru diketahui tepat sebelum pihaknya akan memberikan dana ganti rugi pembebasan lahan itu. Sementara diakui Heri untuk menghitunh pembebasan lahan harus melalui Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP) lagi atau kerap disebut tim appraisal. “Totalnya ada enam surat,” sebut Heri.
Selebihnya Heri menyebutkan secara keselurahan ada tiga segmen lahan yang harus dikerjakan, untuk menuju TPA Sambutan. Dari tiga segmen itu menyisakan segmen satu yang belum dirampungkan pembebasannya. Sedangkan dari perhitungan awal,
masing-masing segmen diperlukan anggaran sekira Rp 5,6 miliar. Dengan panjang kisaran tiga kilometer.
Sebelumnya media ini sempat memberitakan bahwa, TPA Sambutan menjadi harapan untuk menampung pembuangan sampah, yang saat ini tak bisa lagi ditepatkan lagi di Bukit Pinang. Dalam sehari saja di TPA Bukit Pinang harus menampung 400 ton. Lantaran sudah over kapasitas, 50 ton sampah dibawa ke TPA Sambutan. Namun masih terkendala akses, lantaran saat hujan lebat, kendaraan pengangkut sampah tak bisa melalui jalur tersebut. Sehingga dibutuhkan pembebasan lahan, untuk mengerjakan pembangunam jalan untuk akses menuju TPA Sambutan. (hun/beb)
