Belum lama ini, marka jalan khusus jalur sepeda dipasang di sepanjang Tepian Mahakam Jalan Gadjah Mada-Slamet Riyadi. Ironisnya, ruas itu justru masih menjadi lahan untuk parkir, terutama di depan Lamin Etam Gubernur. Hal ini pun menjadi pembahasan khusus oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda. Pasalnya saat ini aktivitas dari komunitas sepeda mulai berkurang. Padahal di awal masa pandemi, April lalu, para pengguna sepeda marak meski tanpa diatur dengan jalur khusus.
Untuk saat ini Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Samarinda, Herwan Rifai meminta waktu untuk mencari jalan persoalan ini. Sebab baginya jalur sepeda masih memungkinkan untuk dijadikan lahan parkir. Yang juga menjadi pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ada tawaran muncul. Rencananya di bawah jam 18.00 Wita digunakan untuk pengemudi sepeda, di atas itu digunakan untuk parkir,” kata Herwan. Untuk mengoptimalkan perencanaan tersebut, dalam waktu dekat ia berencana berkomunikasi dengan komunitas sepeda yang ada di Samarinda. Sebab pihaknya juga perlu mendengar masukan dari komunitas yang selama ini dianggap membutuhkan jalur khusus tersebut.
“Sehingga aturan ini bisa mengakomodir semua kepentingan baik dari sisi pengendara sepeda maupun lahan parkir,” sebutnya. Selain itu, Herwan juga berencana memanggil beberapa unsur lahan parkir untuk melakukan koordinasi. Sebab ia tak ingin menghilangkan ketentuan Perwali Nomor 15 Tahun 2017 tentang peraturan pelaksanaan Perda Nomor 5 Tahun 2015 tentang pengelolaan dan penataan parkir. “Makanya kedua kepentingan ini harus diakomodir, agar kedepannya bisa sama-sama jalan,” pungkas Herwan. (hun/beb)
