Polres Berau saat ini untuk sementara menyetop menerbitkan izin keramaian. Kebijakan ini menyusul bertambahnya jumlah pasien positif korona secara signifikan. Dengan klaster baru yang ada di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di Gang Jeruk, Kelurahan Bedungun.
Masyarakat kini semakin waswas. Apalagi belum diketahui asal muasal penularan. Pentingnya mendisiplinkan diri terhadap protokol kesehatan, menurut Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo adalah kunci keberhasilan melawan penyebaran.
Sebab sejauh ini masih banyak warga yang kurang sadar dalam mematuhi protokol kesehatan, seperti melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian.
“Untuk kegiatan yang mengumpulkan banyak massa atau orang, sementara kami stop. Ini sebagai langkah untuk mencegah penularan,” tegasnya. Sebab tidak menutup kemungkinan ada orang tanpa gejala yang bisa ikut dan menularkan kepada orang lain.
Izin keramaian dimaksud seperti aksi unjuk rasa, kegiatan lomba dan bahkan untuk acara resepsi pernikahan. Pasalnya, klaster Gang Jeruk banyak kalangan menduga terjadi penularan dari salah satu acara resepsi. Kini ramai pesan berantai yang meminta kepada warga yang sempat menghadiri acara resepsi di sana untuk melakukan swab test.
“Sebab jika sudah mengumpulkan banyak orang, baik unras (unjuk rasa, Red) atau acara pasti ada saja yang lalai protokol kesehatan, itu yang kami hindari. Makanya kami stop sementara izinnya,” ujarnya lagi.
Sesuai instruksi dari pusat, unjuk rasa menimbulkan kerawanan orang banyak dan jelas saat unjuk rasa massa pasti berdekatan. Ini sangat membahayakan karena dikhawatirkan salah satu dari pendemo ada yang membawa virus dan tanpa sengaja tersebar ke massa yang lain.
Kapolres Edy juga meminta kepada warga yang memiliki hajatan untuk menahan diri dengan tidak menggelar acara besar-besaran yang mengundang banyak orang berkumpul. (as/nin)
