Memiliki potensi pariwisata dan perikanan dari kekayaan laut, Berau menjadi sentra perikanan dan pariwisata potensial di Kaltim. kedua sektor ini bisa menjadi tulang punggung daerah jika terkelola dengan maksimal. terlepas dari sektor tambang yang tak terbarukan. Tentu harus ada potensi pengganti.
Dengan keindahan destinasi kelas dunia membuat investasi pun cukup banyak masuk di Maratua. Bahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan pun memberikan ruang dalam mengundang investor yang ingin berusaha di Maratua dengan memberikan kemudahan perizinan.
Termasuk mendorong pemerintah daerah untuk gencar mencari investor dari sektor-sektor ini. Berau memiliki Pulau wisata Maratua, Derawan, Kakaban dan Sangalaki. Selain itu juga ada pariwisata alam dan budaya. Kepala Dinas kebudayaan dan pariwisata Berau, Masrani menyebutkan, dengan menghidupkan sektor pariwisata diyakini juga akan menghidupkan sektor lainnya. Mengingat pariwisata ini mencakup banyak bidang.
“Tetapi tentunya kita membutuhkan bantuan dari Provinsi dan juga pusat,” jelasnya. terutama mengenai perijinan wisata laut dan sebagainya. Dengan kemudahan perizinan diharapkan juga bisa mengundang investasi lainnya untuk masuk ke Berau. Sebelumnya, kementerian kelautan dan perikanan menyebutkan untuk tidak ragu bagi investor membuka usaha sektor wisata laut. Dengan catatan memenuhi persyaratan.
Tentunya menjadi kabar baik bagi calon-calon investor yang berminat. Sebab,sebelumnya sejumlah pengusaha wisata mengaku kewalahan pada saat pengurusan perizinan ini. Wilayah yang masuk dalam kawasan strategis nasional tertentu (KSNT) membuat perizinan yang ada di Maratua cukup sulit karena di bawah beberapa kementerian.
Masrani mengatakan, bahwa keberadaan investor selain membangkitkan gairah sektor wisata juga membuka peluang usaha efek positif bagi masyarakat sekitar. “Sektor pariwisata ini multi efek, ekonomi sosial bagi masyarakat, pelaku usaha bidang pariwisata,warga sekitar dan lainnya, belum lagi bicara masalah kelautan yang juga menjadi pendukung pembangunan daerah dan lokal dari perikanan dan lainnya,” tutup Masrani. (sapos)
