Proyek normalisasi drainase di Jalan DI Pandjaitan, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, telah rampung. Pengerjaan drainase yang semula berada tepat di depan Masjid Babul Hafazah kini berlanjut dengan normalisasi drainase di Jalan DI Pandjaitan. Proyek lanjutan ini dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum, Provinsi Kaltim Dari pantauan Sapos, (21/11) empat alat berat berada di lokasi proyek. Keempat alat berat ini digunakan untuk mengeruk tanah dan memasang box culvert atau beton drainase didua titik berbeda yakni di pertigaan Damanhuri dan Bukit Alaya. Pemasangan konstruksi tersebut dilakukan bertahap setelah dilakukan pelebaran parit.
Lanjutan proyek tersebut membuat penumpukan kendaraan di waktu tertentu. Bahkan jika sore hari terjadi kemacetan cukup panjang. Sementara, pekerja proyek yang temui Sapos, Rama (39) menjelaskan, proyek normalisasi drainase kali ini merupakan pengerjaan lanjutan dalam upaya normalisasi drainase di kawasan tersebut.
“Pelebaran parit dimulai dari pertigaan Mugirejo hingga pertigaan Masjid Babul Hafazah. Kurang lebih 1,5 Km panjangnya,” kata Rama Akibat pengerjaan lanjutan ini, Jalan DI Pandjaitan mengalami penyempitan. Para pengendara dari arah Bontang hendak menuju Samarinda diharapkan bersabar. Dan jika alat berat bekerja maka dilakukan jalur dua arah.
“Untuk arus lalu lintas kami sudah koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Samarinda. Dan pengerjaan kami kebut agar tidak terlalu lama menganggu arus lalu lintas,” terang Rama.
Untuk bisa menyelesaikan proyek yang diperkirakan rampung pada akhir Desember ini, sebanyak 20 pekerja bertugas siang dan malam selama 24 jam. Tak kurang dari lima dump truk diterjunkan untuk mengangkut galian pelebaran parit.
“Kalau kendala bahan tidak ada. Tinggal bergantung cuaca saja. Dan ini yang menjadi problem kami. Sebab cuaca di Samarinda tidak menentu. Kadang panas kadang hujan,” ungkap Rama.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Samarinda Herwan Rifai melalui Kabid Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hari Prabowo menjelaskan, selama pengerjaan proyek normalisasi drainase berlangsung pihaknya menurunkan enam orang petugas Dishub dibagi 3 sif dibantu pekerja proyek.
Sewaktu-waktu, pihaknya menerapkan rekayasa arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi
“Untuk waktu tertentu dimana pengerjaan proyek menggunakan alat berat dan memakan seluruh badan jalan. Maka, arus lalu lintas dari Jalan DI Pandjaitan dan Bukit Alaya menuju Jalan PM Noor harus memutar terlebih dulu,” kata Hari.
Di samping itu, lanjut Hari arus lalu lintas pun dilakukan dua arah untuk setiap segmen di awal dan diakhir jalur,”Rekayasa ini bergantung gerakan alat berat yang bekerja,” pungkas Hari. (kis/beb)