Baru Keluar dari RS Jiwa, Ngamuk..!! Langgar dan Rumah Warga Dilempari, Akhirnya Ditembak

- Jumat, 20 November 2020 | 11:51 WIB
Kornelis Sipriaus Dosi terpaksa ditembak kakinya oleh petugas karena ngamuk.
Kornelis Sipriaus Dosi terpaksa ditembak kakinya oleh petugas karena ngamuk.

Gangguan jiwa yang diderita Kornelis Sipriaus Dosi (28) kambuh. Sebuah langgar dan rumah warga di Perumahan Puspita, Jalan P Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu dilempar, Selasa (17/11) pagi. Warga yang kebanyakan terlelap pun terbangun mendengar suara gaduh. Melihat Kornelis mengamuk, warga sekitar berusaha menenangkannya. Sayang usaha ini gagal, warga tak mampu mengatasi amukan Kornelis. Bahkan beberapa warga dan petugas kepolisian yang mencoba menenangkannya mengalami luka setelah terkena lemparan dan hantaman kayu yang dibawanya. Tak ingin korban bertambah, Kornelis akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas dikakinya.

Dari informasi yang dihimpun, amukan Kornelis terjadi sekitar pukul 05.30 Wita usai pelaksanaan salat Subuh. Saat itu Kornelis membawa balok kayu. Berteriak tak jelas Kornelis menenteng balok dan merusak sebuah langgar dan rumah yang dilintasinya. Tak kurang dari tiga warga yang kebetulan berpapasan dan menegur tingkah Kornelis justru berbalas amukan.

Seorang ibu rumah tangga bernama Mesiana (40) menderita luka dikepala dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah bagian kepala terkena lemparan kursi. Selanjutnya, seorang sopir angkot bernama Alexsus Idong (50) terluka di bagian tangan setelah terkena pukul menggunakan kursi yang dilakukan Kornelis.

Kemudian, Heri Robertus (39) warga selitar juga tak luput dari amuk Kornelis. Pria ini menderita luka di kepala setelah dipukul menggunakan kayu. Petugas kepolisiam dari Polsek Samarinda Ulu dan Unit 901 Satsabhara Polresta Samarinda yang datang begitu mendengar informasi berupaya menenangkan Kornelis. Sayangnya, upaya ini juga sia-sia.

Berbekal kayu balok, Kornelis tetap saja mengamuk dan menyerang petugas berpangkat Aipda itu. Walhasil, seorang petugas menderita luka di dada dan tangan setelah terkena ayunan balok yang dilakukan Kornelis. Melihat kondisi kian memanas dan Kornelis tidak mengindahkan bujuk rayu agar tenang, petugas lainnya pun melepaskan tembakan peringatan di udara.

Lantaran tak bisa mengontrol dirinya, Kornelis rupanya tak perduli dengan tembakan peringatan tersebut. Dia tetap saja mengamuk dan mengejar siapa saja yang berusaha mendekatinya. Upaya terakhir pun ditempuh. Sebutir timah panas terpaksa dilepaskan dari senjata salah satu petugas dan tepat mengenai kaki kanannya. Tindakan tegas namun terukur inipun menyudahi kebrutalan Kornelius di pagi itu.

Usai tak berdaya akibat luka tembak di kakinya, Kornelis selanjutnya dibawa petugas ke RSUD AW Sjahranie untuk menjalani perawatan. Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Reskrim, Kompol Yuliansyah menjelaskan, saat beberapa polisi berpakaian dinas itu datang, Kornelis sudah melakukan kekerasan terhadap beberapa warga.

“Pelaku sudah melakukan pemukulan pakai balok. Warga sipil ada empat orang jadi korban. Dan ada satu anggota yang juga jadi korban,” tutur Yuliansyah. Beberapa petugas patroli Sat Sabhara, dijelaskan Yuliansyah berupaya menenangkan Kornelius, agar dapat diamankan.

“Tapi pelaku tetap melawan, bahkan menyerang sehingga semakin banyak yang menjadi korban. Dengan dasar membahayakan nyawa orang lain dan melakukan perlawan pada petugas itulah, anggota melumpuhkan pelaku dengan tindakan terukur, yakni menembak pelaku di bagian kaki kanan,” jelas Yuliansyah.

Setelah dilumpuhkan, Kornelius lantas dibawa ke rumah sakit sementara beberapa korbannya dibawa ke Polsek Samarinda Ulu untuk membuat laporan. “Untuk sementara ini memang penyidik dapat informasi dari keluarga, kalau pelaku baru keluar dari Rumah Sakit Jiwa, namun masih didalami kalau memang benar gangguan jiwa penyidikan tidak bisa dilanjutkan,” terang Yuliansyah.

Meski begitu untuk memastikannya, Yuliansyah menegaskan harus menunggu keterangan ahlinya. “Kabarnya pelaku keluar dari rumah sakit jiwa sekitar satu atau dua bulan lalu. Tapi untuk kondisi seperti itu memang ada, karena terkadang kondisi labil seseorang emosinya sewaktu-waktu bisa naik sehingga pelaku tidak tahu apa yang sedang dia lakukan,” pungkasnya.(oke/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X