Selain faktor kelalaian pengendara, infrastruktur jalan yang kurang memadai kerap kali menyebabkan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Samarinda Utara. Banyaknya kasus kecelakaan di jalur tersebut membuat jalan antarkota ini masuk dalam black spot area Kota Samarinda.
Upaya polisi untuk menekan angka kecelakaan di lajur antar kota itu, sebenarnya sudah dilakukan. Dari imbauan hingga pemasangan rambu pun dilakukan. Bahkan sebuah pos pemantauan yang didirikan FKPM Kelurahan Tanah Merah didirikan, pos ini diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada semua pengendara yang melintas terutama dimalam hari dimana jalur minim penerangan.
Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Ramadhanil menjelaskan, black spot yang sebelumnya di Jalan HAMM Rifadin Samarinda Seberang, kini telah bergeser ke Jalan Poros Samarinda-Bontang. Tak dapat dipungkiri jalan yang merupakan akses menuju Bandara APT Pranoto tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Tikungan tajam yang landai, tanjakan curam dan kapasitas kendaraan yang meningkat juga menjadi faktor kawasan tersebut masuk dalam black spot area. Peristiwa kecelakaan lalu lintas teranyar hingga menelan korban jiwa terjadi pada dua pengendara motor yang melintas di jalur tengkorak tersebut.
Pengendara motor Yamaha Vixion dengan Nopol KT 6173 W dikemudikan Nawir (68) warga Jalan DI Panjaitan, Sungai Pinang dan Honda Kharisma Nopol KT 4493 WH yang dikendarai Matheus Tika (57) warga Jalan Sungai Kapih, Sambutan.
Kedua pengendara motor ini tewas usai diseruduk truk fuso bernomo polisi DH 9652 AG dikemudikan Obed Almidan Kebkole (35) warga Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, pada Minggu (15/11) lalu.
“Penyebab kecelakaan bukan hanya karena Human Error atau kerusakan mesin. Tapi juga faktor jalan dan kurangnya rambu lalu lintas,” ucap Ramadhanil, Senin (16/11) Ramadhanil juga mengatakan, untuk menekan kecelakaan lalu lintas, pihaknya melakukan upaya pencegahan, melalui pemasangan spanduk imbauan kecelakaan lalu lintas di sejumlah titik black spot area.
Upaya meminta sejumlah perbaikan infrastruktur kepada Pemerintah Kota dan provinsi juga telah dilakukan. Pihaknya juga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim agar adanya perbaikan di sejumlah titik Jalan Poros Samarinda-Bontang.
“Setiap forum lalu lintas tingkat provinsi kami selalu bersuara, bahkan bersuara keras, agar jalan tersebut mendapat perhatian lebih, terutama di tanjakan depan perumahan talangsari, karena hampir setiap harinya ada kecelakaan di area tersebut,” pungkasnya. (kis/beb)