Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun

- Jumat, 9 Oktober 2020 | 13:42 WIB
Jalan DI Panjaitan yang selalu banjir.
Jalan DI Panjaitan yang selalu banjir.

 Usai persetujuan nilai APBD Perubahan sebesar Rp 3,2 triliun seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta menuntaskan kegiatannya hingga akhir tahun. Sejak pandemi berlangsung anggaran kegiatan banyak tertunda. Terlebih yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda. Meski anggaran sudah diketuk, pelaksanaan kegiatan belum bisa berjalan sepenuhnya lantaran harus menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus mengakui dalam APBD Murni sebelumnya anggaran di instansinya mendapat Rp 862 miliar. Namun setelah direfocusing hanya tersisa Rp 362 miliar. Sehingga di APBD perubahan ini ia berharap sisa anggaran yang tertahan bisa digunakan untuk melanjutkan sejumlah kegiatan yang sempat tertunda. “Yang pasti karena perubahan tidak begitu banyak tambahan kegiatan,” kata Hero.

Salah satu fokus anggaran dalam instansinya yaitu kegiatan penanggulangan banjir. Tidak hanya bersumber dari pendapatan daerah namun kucuran anggaran untuk banjir juga banyak didapatkan dari kucuran bantuan provinsi. “Kami berupaya dana kegiatan murni yang sempat tertunda bisa masuk kembali,” jelasnya.

Perlu diketahui usulan kegiatan yang menjadi pembiayaan Dinas PUPR Samarinda bukan hanya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) namun juga bersumber dari pokok pikiran dewan dari masing-masing dapil.

Hanya saja rincian anggaran tersebut memang tidak mudah didapatkan. Sebab keterbukaan mengenai kegiatan yang dibiayai APBD terkesan tertutup. Hal ini terlihat dari beberapa rapat yang dilakukan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Samarinda bersama sejumlah instansinya Pemkot Samarinda yang membahas sejumlah usulan dalam pembiayaan APBD Perubahan.

Sementara Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang sejak memasuki periode kedua kepemimpinan Jaang bersama wakilnya Almarhum Nusyirwan Ismail, fokus utamanya yaitu pengendalian banjir. Tak heran anggaran digelontorkan besar-besaran untuk mengurangi titik banjir Samarinda.

Terpisah Kepala Bidang (Kabid) Pelaksaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Dinas PUPR Samarinda Desy Damayanti mengatakan fokus kegiatan pengendalian banjir akhir tahun ini melanjutkan pembangunan drainase di sepanjang Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Samarinda Utara. Sebelumnya direfocusing, total anggaran khusus bidangnya sebesar Rp 400 miliar. Namun setelah direfocusing hanya Rp 100 miliar. Artinya masih ada Rp 300 miliar anggaran yang belum digunakan.

Desy pun membenarkan bahwa dalam APBD Perubahan ini nilai anggaran di bidangnya, dikembalikan lagi seperti nilai awal. Hanya saja kegiatan belum bisa berjalan. “Karena DPA belum turun,” pungkas Desy. (hun/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X