Pasien Naik Terus, Ruangan Khusus Perawatan Covid-19 Semakin Sesak

- Kamis, 17 September 2020 | 13:15 WIB
Sugeng C
Sugeng C

Jumlah pasien Covid-19 kian hari, terus meningkat. Sedangkan ruang khusus perawatan pasien, juga semakin minim ketersediaannya. Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan, diminta untuk isolasi mandiri. Dengan harapan, mengoptimalkan ketersediaan ruangan di rumah sakit di Samarinda.

Hal ini dibahas dalam terbatas secara virtual penanganan Covid 19, Selasa (15/9). Melalui rilis yang disampaikan Dinas Kominfo Samarinda
Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin mengakui jika saat ini Pemkot sedikit mengalami kesulitan dalam mengawasi pasien positif yang melakukan isolasi secara mandiri.

Ia tak menampik jika kondisinya saat ini ruangan dan tenaga kesehatan sangat terbatas. Sehingga rumah sakit dan ruang karantina di Bapelkes yang disiapkan pemerintah belum bisa mencover semua pasien Covid 19 dengan gejala ringan.

Dari laporan yang ia terima hanya 192 ranjang yang tersedia dari seluruh rumah sakit di Samarinda untuk melayani rujukan pasien Covid dengan gejala sedang dan berat. “Memang kita ada ditawarkan kembali untuk membuka ruang karantina yang baru, tapi tidak semudah yang dibayangkan karena keterbatasan tenaga kesehatan,” ungkapnya.

Oleh itu, ia mendorong kepada Dinas Kesehatan agar segara membuat SOP atau panduan yang harus dilakukan pasien yang melakukan isolasi mandiri mulai dari awal hingga 15 hari kedepan yang nantinya dibantu oleh pihak Kecamatan dalam mensosialisasikannya. Selain strategi memperbanyak kamar pelayanan Covid-19 juga telah disepakati untuk lebih difokuskan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis.

Tak ingin menjadi masalah baru, ia pun meminta pengawasan akan penyebaran Covid-19 lebih ditingkatkan lagi. Sebab ia mengkhawatirkan prilaku warga yang masih suka keluyuran dan kurangnya pengetahuan mengenai bahaya virus mematikan ini.
“Isolasi mandiri bisa saja kasus terus bertambah,” kata Sugeng.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismed Kusasih mengatakan jika di Bapelkes saat ini tengah merawat 40 pasien Covid dengan gejalan sedang. Dengan kapasitas Bapelkes yang minim, tidak memungkinkan untuk merawat pasien Covid dengan gejala ringan terus menerus.

Sehingga ia mengarahkan mereka yang gejala ringan tadi untuk melakukan isolasi mandiri saja di rumah. Karena selain mengurangi beban biaya perawatan juga keterbatasan tenaga kesehatan jadi pertimbangan. Tapi alhamdulillah perkembangannya juga luar biasa, mereka yang mandiri rata-rata berhasil sembuh 10 hingga 15 hari,” pungkasnya. Perlu diketahui juga saat ini untuk merawat pasien Covid 19 di Bapelkes membutuhkan penanganan dokter 3 hingga 4 orang. (hun/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB
X