DADI MULYA. Sudah dua mingguan air bersih PDAM Tirta Kencana tak kunjung mengalir ke permukiman warga di Jalan KS Tubun Dalam, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu. Yang paling merasakan dampaknya adalah warga di lingkungan RT 11.
“Ya mau tak mau harus beli air bersih. Sudah kondisi Covid-19 begini, malah harus merogoh uang tambahan membeli air. Sekali beli per tandon harus bayar Rp 120 ribu,” beber warga RT 11, Muliadi kepada Sapos.
Paling lama, air yang dibeli bertahan dua hari. Sampai sore kemarin kata Muliadi, belum ada tanda-tanda air PDAM mengalir. “Belum. Sampai sore ini belum mengalir sama sekali. Tak jelas mau sampai kapan seperti ini. Benar-benar payah dan mengecewakan pelayanannya,” beber Muliadi.
Informasi lain yang diperoleh Sapos, bukan hanya permukiman warga di Jalan KS Tubun Dalam saja yang kesulitan dapat pasokan air bersih. Di markas Polsekta Samarinda Ulu di Jalan Juanda pun sama. Sudah sekitar empat hari belakangan, distribusi air bermasalah. Air lebih banyak tak mengalir. Kalaupun mengalir, hanya sebentar dan sangat kecil.
Kondisi itupun menghambat pelayanan terhadap tahanan yang sedang menjalani proses hukum di Mapolsekta Samarinda Ulu. “Sulit mau ngapa-ngapain. Mau mandi pun tak bisa. Untuk buang air kecil dan buang air besar ya terpasa diirit,” celetuk salah seorang tahanan usai menjalani pemeriksaan yang sempat ditemui Sapos.
Kapolsekta Samarinda Ulu AKP Ricky Sibarani coba dikonfirmasi Sapos belum bisa terhubung. (rin/nha)