Kebakaran Gunung Lingai, Bocah Perempuan 4 Tahun Jadi Korban

- Sabtu, 5 September 2020 | 11:51 WIB
Kebakaran di Gunung Lingai. (ist)
Kebakaran di Gunung Lingai. (ist)

Sebanyak tiga bangunan terdiri dua rumah tunggal dan satu bangsal tiga pintu di Jalan Lempake Tepian, Gang Belimbing, RT 01, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, ludes terbakar, Jumat (4/8) malam sekitar pukul 20.00 Wita.

Wilayah kebakaran memang tak luas, tetapi api memakan korban tewas Yakni seorang bocah perempuan berusia empat tahun bernama Febi. Febi ditemukan tewas terpanggang di dalam rumah bangsalan yang disewa orang tuanya. Jasad Febi baru ditemukan sekitar pukul 23.20 Wita setelah api di lokasi kebakaran benar-benar bisa dipadamkan oleh petugas di lapangan.

Dari informasi, kebakaran berasal dari bangsalan nomer satu. Bangsalan tersebut dihuni oleh Iring Ariani (40) bersama lima orang anaknya, yakni Aril (15), Talita (11), Ira (8), Febi (4) dan Wulan (7) bulan. Sementara dua bangsal lain dalam kondisi kosong alias belum tersewakan.

Kobaran api pertama kali di ketahui oleh Hartati (42) warga yang tinggal di depan bangsalan sekitar pukul 20.00 Wita. Saat itu, Hartati yang hendak beristirahat malam dikagetkan lantaran listrik PLN dikediamannya tiba-tiba saja padam. Penasaran, ia pun melihat ke jendela rumah untuk memastikan apakah terjadi pemadaman listrik di sekitar tempat tinggalnya.

Saat melihat ke depan rumah, rupanya hanya dirumahnya itulah listik padam sementara area sekitar permukimannya masih menyala. Ingin mencari tahu dia pun menoleh ke belakang. Alangkah terkejutnya Hartati saat melihat kepulan asap disertai jilatan api membesar di rumah bangsalan.

Tanpa pikir panjang, Hartati bergegas berlari ke belaadauu untuk membangunkan penghuni bangsalan yang saat itu tengah terbakar. “Saya gedor-gedor pintu rumahnya tapi tidak ada sahutan. Karena api terus membesar saya dobrak pintunya baru terbuka,” kata Hartati.

Benar, saja saat masuk ke dalam rumah yang tengah terbakar itu, ibu dan lima orang penghuninya masih tertidur sementara api sudah hampir memenuhi ruang tengah. Hartati pun berteriak sembari mengerakkan badan satu per satu anggota keluarga ini.

Di tengah kepungan api yang kian menjadi, Hartati menggendong Wulan balita berusia 7 bulan sementara Iriani menggendong dan menuntun ketiga anaknya yang lain bertaruh nyawa menerobos api untuk menyelamatkan diri. “Saya langsung gendong saja anak Ariani yang paling kecil keluar dari rumah. Padahal di saat itu rumah saya juga terancam terbakar karena jaraknya sangat dekat,” ucap Hartati.

Meski selamat, Ariani dan keempat anaknya menderita luka bakar ringan hingga berat di tubuh masing-masing. Satu keluarga ini langsung dilarikan ke rumah Sakit RSUD AW Sjahranie untuk mendapatkan pertolongan.

Nahas bagi Febi. Rupanya disaat genting, ia tidak terselamatkan. Balita malang ini terjebak di dalam kamarnya dan meninggal. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan diantara puing-puing rumahnya yang terbakar habis oleh petugas pemadam kebakaran yang melakukan pencarian. Jasad Febri kemudian dimasukkan ke dalam kantung jenazah untuk kemudian di bawa ke rumah sakit.

“Saya pikir tadi sudah keluar semua. Karena saking paniknya tidak melihat lagi. Setelah di tempat aman barulah diketahui jika masih ada anak Ariani yang terjebak di dalam. Tapi api sudah kadung membesar bahkan rumah saya juga ikut terbakar. Semua barang saya ludes terbakar,” terang Hartati.

Petugas kepolisian dari Polsek Sungai Pinang dan Tim Inafis Polresta Samarinda segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Lokasi awal terjadinya kebakaran hingga titik lokasi jasad Febi ditemukan diberi garis polisi.

“Dari data yang kami himpun dilokasi kebarakan ini. Asal api dari bangsalan yang dihuni Iriani dan keluarga. Saat kebakaran terjadi satu keluarga ini tengah tertidur,” kata Kapolsek Sungai Pinang, AKP Rengga Puspo Saputro.

Upaya penyelamatan, Lanjut Rengga sudah dilakukan warga sekitar namun karena api membesar dan melahap seluruh bangunan rumah satu anak tidak terselamatkan dan meninggal dunia dalam musibah tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X