Pasar Segiri Grosir Makin Meredup

- Jumat, 10 Juli 2020 | 10:43 WIB
Pasar Segiri Grosir yang makin ditinggal penghuninya.
Pasar Segiri Grosir yang makin ditinggal penghuninya.

SAMARINDA ULU. Pasar Modern Segiri Grosir kini semakin redup. Padahal pusat perbelanjaan ini dulunya sempat menjadi salah satu pilihan masyarakat berbelanja, sebelum sepi dikunjungi warga. Namun hingga saat ini Segiri Grosir masih dikelola oleh pihak dengan sistem kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dengan Pemkot Samarinda.

Perlu diketahui kerja sama BOT merupakan bentuk perjanjian kerja sama antara pemegang hak atas tanah dalam hal ini Pemkot Samarinda dengan pihak ketiga atau pembangunan. Sehingga pihak ketiga diberikan hak untuk mendirikan bangunan selama masa perjanjian dan mengalihkan kepemilikan bangunan tersebut kepada pemegang hak atas tanah setelah jangka waktu perjanjian berakhir.

Seperti diketahui Segiri Grosir hingga saat ini masih dikelola oleh PT Yudha Putera Kaltim. Hingga saat ini kerja samanya masih berlangsung. Namun Pemkot Samarinda belum memiliki wewenang untuk mengelola pasar tersebut. Menurut Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Marnabas, pihak ketiga harusnya bisa memanfaatkan Segiri Grosir sesuai dengan fungsinya.

“Karena itu grosir, harusnya pusat perbelanjaan barang-barang grosir di sana,” kata Marnabas. Namun yang terjadi saat ini, justru pasar tradisional di bawahnya jauh lebih laku. Lantaran menawarkan harga yang lebih murah. Sehingga warga lebih memilih berbelanja di Pasar Segiri. “Kontrak kerja samanya masih lama baru berakhir, saya tidak hapal sampai kapan,” ujarnya. Namun Marnabas mengaku sudah pernah menawarkan untuk kerja sama. “Tapi belum ada tindak lanjut lagi,” jelasnya.

Tidak ada masalah baginya untuk melakukan kerja sama dalam hal pengelolaan pasar semi modern tersebut. Sebab jika dibiarkan, tentu akan sia-sia. Padahal pihak perusahaan tersebut rutin memberikan kontribusi per tahun. “Setahun kontribusi mereka Rp 125 juta, untuk pembangunan. Tapi kalau sepi pelanggan tandanya ada yang perlu dibenahi,” bebernya.

Dalam pengakuan Marnabas, beberapa kali pertemuan dengan pihak perusahaan sudah menawarkan beberapa rencana. Termasuk upaya untuk memantik pelanggan untuk berbelanja ke Segiri Grosir. “Padahal sudah saya tawarkan, kalau nanti ada event pemerintah kan bisa saja digelar di sana,” jelasnya. Bahkan secara hitung-hitungan Segiri Grosir harusnya menyetor retribusi hingga 30 persen dari total penghasilan pengelola pasar modern itu.

Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut atas penawaran Marnabas terhadap pengelola. Padahal rentan waktunya masih panjang.
“Yang pasti kami siap saja membantu promosikan jika pihak pengelola bersedia. Kalau tidak sanggup ya serahkan ke kami,” pungkasnya. (hun/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB

Krisis BBM di Kutai Barat Dipicu SPBU Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 18:15 WIB

Penumpang Mudik dari Bontang Masih Tinggi

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Puncak Arus Balik ke Samarinda Diprediksi Hari Ini

Senin, 15 April 2024 | 14:10 WIB

Main Kembang Api, Dua Ruko di Long Ikis Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 12:26 WIB
X