SAMARINDA KOTA. Sejumlah proyek fisik terpaksa ditunda akibat wabah korona. Termasuk proyek Jaringan Gas (Jargas) di Kecamatan Sambutan. Secara keseluruhan saat ini ada 4.500 Sambungan Rumah (SR) terpasang. Namun belum semua warga bisa menikmati.
Saat dikonfirmasi hal ini dibenarkan oleh Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Kota (Setkot) Samarinda Muhammad Ibrohim. Meski sudah terpasang, namun tak semua bisa langsung digunakan.
“Karena harus dikonversi lagi, dan yang selesai baru 85,9 persen,” kata Ibrohim. Namun ia menargetkan dalam dua bulan ini selesai. Pasalnya pengerjaan sempat tertunda lantaran wabah korona. Sehingga terjadi pembatasan orang keluar masuk di Samarinda.
“Petugas yang mengerjakan didatangkan dari Jawa. Makanya kemarin sempat tertunda,” bebernya. Memasuki masa relaksasi ini, menjadi percobaan bagi Samarinda menuju new normal. Sehingga memudahkan bagi orang luar untuk masuk kembali ke Samarinda.
Selain menyelesaikan proyek yang ada, Pemkot Samarinda kembali mendapat jatah pemasangan jargas di Kecamatan Sambutan dan Samarinda Ilir. Terdiri dari Kelurahan Makroman, Sungai Kasih, Selili, Sungai Dama dan Sambutan. “Jatah selanjutnya ada 5.500 SR. Makanya beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) teknis diminta untuk menindaklanjuti,” urai Ibrohim.
Pertama-tama Pemkot Samarinda diminta untuk menkaji Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). Sebab permohonan tersebut harus dikerjakan oleh daerah.
Perlu diketahui jargas sendiri merupakan proyek dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tujuan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, agar lebih ekonomis daripada menggunakan gas melon atau elpiji 3 kilogram. (hun/beb)
