Ngaku Kecopetan, Lalu Kelaparan, Sumaryati Akhirnya Ditemukan Meninggal

- Jumat, 5 Juni 2020 | 10:35 WIB
Petugas BPBD mengevakuasi jenazah.
Petugas BPBD mengevakuasi jenazah.

BANDARA. Sumaryati (36) ditemukan tewas di dalam kamar kost di Jalan Gatot Subroto, Gang 16, RT 25, No.17, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang. Wanita berusia 36 tahun ditemukan tak bernyawa pertama kali oleh pemilik kos, Rabu (3/6), sekitar pukul 10.00 Wita. Jasad wanita berusia 36 tahun ini, selanjutnya di bawa ke RSUD AW Syahranie oleh petugas dari BPBD kota Samarinda guna dilakukan visum untuk proses penyelidikan kepolisian.

Dari informasi, Sumaryati ditemukan tewas di dalam kamar kos di lantai dua mengenakan kaos hitam lengan pendek, bercelana jin pendek. Wanita perantuan asal Grobogan, Jawa Tengah ini tewas di atas kasur. Menurut keterangan pemilik kos, Mimin Wulandari (50), Sumaryati bukanlah penyewa di salah satu kamar kos miliknya. Sunaryati datang beberapa hari lalu untuk mengunjungi rekannya yang ngekos di tempatnya.

“Sekitar dua hari yang lalu dia datang ke kos. Saya lihat gemeteran di depan pintu. Saat saya Tanya, bilangnya sudah satu hari satu malam enggak makan,” kata Mimin. Lantaran kasihan dengan kondisinya yang lemah itulah, Mimin mempersilahkan Sumaryati untuk masuk. Bahkan dirinya memberi makan lantaran kondisi fisik Sumaryati saat itu sangat memprihatinkan.

“Setelah saya beri makanan sedikit, dia pun agak sehat. Dan saya bukakan kamar kos di lantai dua itu,” ucap Mimin.
Lebih lanjut dikatakan Mimin, dari pengakuannya, Sumaryati sengaja datang ke Samarinda dari Jawa untuk mencari pekerjaan. Saat di Samarinda dirinya sempat bekerja sebagai karyawan swasta namun terkena PHK saat pandemi korona melanda.

“Ngakunya saat itu habis kecopetan. Dompetnya hilang dan indentitas lainnya, hanya tersisa buku nikahnya saja,” terang Mimin.
Sebelum meregang nyawa, Minim masih sempat melihat Sumaryati di kamarnya. Lantaran tidak menaruh curiga, Mimin pun melanjutkan aktivitas di dalam rumah.
Rasa curiga memuncak saat Mimin naik ke lantai dua dan melihat pintu kamar di mana Sumaryati tidur terbuka lebar. Saat ditengok, ternyata Sumaryati sudah tidak sadarkan diri di atas kasurnya. Mimin kaget bukan kepalang dan langsung meminta pertolongan warga sekitar.

“Saat saya datang dan periksa, sudah tidak bernapas lagi. Saat itu juga saya pastikan Sumaryati meninggal dunia. Langsung saya minta bantuan warga hntuk memberitahukan kepada pihak kelurahan atas kejadian ini,” Imbuh Suparjo (52), warga sekitar.

Sementara, Koordinator Kedaruratan dan Logistik, Tim Gugus Tugas Covid-19, Ifran mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya warga yang meninggal di dalam kamar kos. Warga yang mengetahui kejadian itu, sempat tidak berani mengevakuasi.
Lantaran dalam situasi pandemi korona, pihaknya melakukan evakuasi jenazah menggunakan protokal kesehatan sesuai standar penanganan selama pandemi.

“Setelah dapat laporan kami langsung menuju tempat kejadian dan evakuasi kami lakukan sesuai standar covid, sebagai bentuk antisipasi dengan kondisi saat ini,” kata Ifran.
Menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, petugas berjumlah 8 orang menurunkan jasad Sumaryati untuk dimasukkan ke dalam ambulans yang telah disiapkan.
“Dari kondisi jasad memang baru meninggal dunia. Selanjutnya Sumaryati kami bawa ke RSUD Syahranie,” tutupnya. (kis/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X