Sawah "Diserang" Tambang, Petani Tak Bisa Apa-apa Karena ....

- Jumat, 5 Juni 2020 | 10:24 WIB
Endapan yang menumpuk di sawah di Tani Subur.
Endapan yang menumpuk di sawah di Tani Subur.

TANI AMAN. Aktivitas pertambangan liar lagi-lagi membuat mimpi para petani buyar. Akibat aktivitas penambangna liar yang kini sudah tidak beroperasi, membuat area persawahan warga di Kelurahan Tani Aman, Loa Janan Ilir, diserang endapa lumpur. Akibatnya, lumpur menutup petak-petak sawah. Tambang liar itu memang berdekatan dengan permukiman area sawah. Ketika hujan, lumpur terbawa ke area sawah melalui aliran parit buatan yang terhubung degan parit permanen di permukiman itu.

“Hanya parit biasa bukan irigasi, tapi parit itu mengalirnya di samping sawah,” kata Suharti (48), petani di RT 13, Tani Aman, Loa Janan Ilir.
Lumpur yang meluber ke area persawahan ketika hujan itu disebabkan genangan yang merendam persawahan akibat meluapnya air parit.

Biasanya, kata Suharti, kalau hanya banjir biasa, paling dua hingga minggu sawah bisa digarap kembali. Kalau sekarang sudah tidak bisa. Karena yang harus dilakukan pertama adalah membersihkan lumpur. “Itu yang sulit. Tidak sebanding dengan hasilnya,” jelas Suharti.
Kondisi itu, lanjut Suharti, sudah terjadi sejak April 2020. Yang mana akibat dampak lumpur itu, panen pertengahan Mei 2020 mengalami penurunan drastis.

“Lokasi tambang itu sudah lama tidak beroperasi, terakhir kalau tidak salah Februari lalu (2020, Red). Dulunya jarang-jarang ada kegiatannya. Kadang siang, kadang malam,” ujar Suharti. Meski keberadaan eks tambang ilegal itu berdampak pada sawah mereka, namun banyak petani yang tak berani menyoal. Karena area persawahan juga merupakan tanah pinjaman dari pemilik lokasi penambangan.
“Tidak semua, tapi tetap tidak ada yang berani menyoalnya. Jadi kami pasrah saja,” katanya. (oke/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X