Jika Relaksasi Gagal, Samarinda Bakal Terapkan Kembali "Dirumah Saja"

- Jumat, 5 Juni 2020 | 10:22 WIB
Fase relaksasi di Samarinda mulai dilakukan.
Fase relaksasi di Samarinda mulai dilakukan.

“Perlu saya ingatkan kembali, kalau Samarinda baru masuk fase relaksasi jadi bukan new normal. Jadi banyak tahapan yang harus kita lalui dan terus dievaluasi sebelum masuk ke fase new normal.”

Syaharie Jaang

“Kan, sudah dijelaskan kita bukan ikut latah new normal, tapi masuk fase relaksasi. Kami harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa Samarinda sudah memasuki fase relaksasi. Nanti sambil dievaluasi lagi dengan fakta-fakta yang terjadi dan dengan parameter-parameter yang ada.”

Ismed Kusasih

SAMARINDA KOTA. Pemerintah pusat merilis 102 kabupaten/kota di Indonesia yang boleh menerapkan new normal. Tidak ada nama Samarinda dalam daftar itu. Padahal sejak 1 Juni kemarin, Samarinda telah memasuki fase I relaksasi penanganan Covid-19. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah membenarkan bahwa relaksasi fase I memang berbeda dengan new normal. “Berbeda,” kata Dayat —sapaan Aji Syarif Hidayatullah.

Kata dia, fase ini di bawah new normal. “Tapi ini persiapan menuju ke sana (new normal),” tegasnya mewakili Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang. Dalam surat edaran yang dikeluarkan Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Samarinda, memang tidak dikatakan sebagai new normal. Namun fase relaksasi ini sebagai upaya pemerintah untuk menormalkan kembali aktivitas masyarakat.

“Karena menormalkan kembali tidak bisa cepat. Makanya tempat umum mulai dibuka,” tegasnya. Bagi Dayat, fase relaksasi juga menjadi masa percobaan. Sehingga masyarakat dibiasakan untuk menerapkan protokol kesehatan di tempat umum. “Ini tahap menuju new normal. Masyarakat harus terbiasa dulu dengan pola hidup seperti ini,” jelasnya.

Dengan melakukan fase relaksasi, diharapkan tidak ada lagi peningkatan terhadap penyebaran korona. Tak heran Dinas Kesehatan (DKK) Samarinda kini masih menggiatkan rapid test secara massal. Terutama di tempat yang berpotensi terjadinya penyebaran virus korona.
“Bukan berarti dilonggarkan. Justru aturan protokol kesehatan lebih ketat,” beber Dayat. Khusus di tempat umum seperti mal dan pasar juga terdapat petugas yang berjaga. Sehingga para pengunjung dipastikan tak boleh melanggar protokol kesehatan.

“Termasuk juga di rumah ibadah dan tempat hiburan. Orang masuk, wajib pakai masker,” tegasnya. Namun, untuk lebih lanjut mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) tempat hiburan akan diatur oleh Dinas Pariwisata Samarinda. Dayat meyakinkan fase ini harusnya tak boleh dianggap remeh oleh semua pihak. “Ini fase percobaan dan persiapan Samarinda menuju new normal. Jangan sampai ada penyebaran korona fase kedua di Samarinda,” paparnya Dayat.

KALAU GAGAL, KEMBALI “Lockdown”

Dari rilis yang didapatkan media ini, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Samarinda Syaharie Jaang mengatakan jika timnya telah memetakan beberapa wilayah yang perlu dilakukan untuk penegakan disiplin saat fase I relaksasi mulai diberlakukan. Yakni, pusat perbelanjaan (mal dan pasar), tempat hiburan hingga rumah ibadah.

“Sesuai arahan Bapak Dandim dan Kapolres, kita akan menerapkan patroli setiap hari untuk menegakan disiplin sembari mensosialisasikan protokol kesehatan di daerah yang kita petakan tadi,” kata Jaang. Maksudnya, supaya tujuan pemerintah dalam memberlakukan fase pertama relaksasi di Samarinda bisa berjalan lancar hingga 15 hari kedepan.

Kendati kasus pasien Covid-19 di Kota Tepian menurun tajam, bukan berarti warga bisa melakukan kegiatan aktivitas tanpa mengesampingkan protokol kesehatan. “Artinya kita harus tetap berhati-hati. Karena kabupaten/kota terdekat kita untuk kasus Covid-19 masih tinggi. Jadi segala kemungkinan bisa saja terjadi,” pesannya.

Jika uji coba fase pertama gagal dijalankan, bisa saja pemerintah kembali memberlakukan kepada warganya untuk beraktivitas kembali di rumah saja. Oleh itu, sambung dia, kuncinya relaksasi fase pertama ini adalah kedisiplinan warga untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam melakukan aktivitas di luar rumah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X