Banjir Surut, Tersisa Gatal-Gatal dan Diare

- Senin, 1 Juni 2020 | 01:35 WIB
Warga terdampak banjir di Jalan Belatuk diberi bantuan.
Warga terdampak banjir di Jalan Belatuk diberi bantuan.

Banjir Kota Samarinda mulai surut. Ketinggian air terdalam yang sempat mencapai dada orang dewasa, kini menurun. Di beberapa kawasan bahkan tinggal semata kaki. Namun demikian, kondisi surutnya banjir tak menyurutkan distribusi bantuan ke sejumlah warga terdampak. Terlebih ada beberapa kelompok warga yang belum tersentuh bantuan sama sekali.

Hal inilah yang dialami warga di Jalan Belatuk II dan III, di RT 30, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara. Relawan gabungan dari Disdamkar Kota Samarinda, Info Taruna Samarinda (ITS), beserta tim kesehatan RS Dirgahayu, menyalurkan berupa sembako dan kebutuhan khusus kepada 250 kepala keluarga (KK), (28/5). Bantuan itu dikumpulkan di Dapur Umum Posko 2 Damkar di Jalan Wahid Hasyim, Sempaja.

“Warga kami sudah terdampak banjir kurang lebih 5 hari. Belum ada bantuan masuk hingga saat ini. Kalaupun ada, itu hanya sumbangan dari warga sekitar yang tidak terdampak banjir saja. Itupun belum merata dan jumlahnya tidak banyak,” kata fitria (40), warga Jalan Belatuk II.
Barkani, Korwil Posko 2 Damkar mengatakan, penyaluran bantuan merupaka tindak lanjut dari laporan warga terdampak banjir yang belum mendapatkan bantuan.

Meski bantuan sudah disalurkan, Barkani meminta kepada warga terutama ketua RT untuk proaktif memberikan informasi kepada petugas tentang kondisi korban. Sebab, pendataan sangat diperlukan agar warga mendapat bantuan. Andhika Leonardo, dari RS Dirgahayu menjelaskan, hasil dari survey ke rumah warga, pihaknya menerima berbagai macam keluhan kesehatan selama banjir.

“Rata-rata mengeluhkan gatal, diare serta pilek dan tekanan tinggi. Ini penyakit yang biasa menyerang di kawasan terendam banjir,” ungkap Andhika. Dijelaskannya lagi, kebanyakan yang terserang gatal dan flu adalah anak atau balita. Sementara untuk hipertensi dialami para orang tua dan lanjut usai.

“Kami menyarankan untuk warga yang sakit gatal dan flu untuk menjaga kesehatan dengan tidak memanfaatkan air banjir untuk mandi. Dan untuk yang menserita hipertensi kami sarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” tutur Andika.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, dr. Ismed Kusasih memastikan jika pihaknya menjamin biaya rumah sakit kepada korban terdampak banjir.

“Selama masa tanggap darurat hingga 4 Juni, pemerintah menanggung seluruh biaya pengobatan. Pasien bisa dibawa ke puskesmas terdekat atau dirujuk ke RSUD AW Syahranie,” kata Ismed. Ditambahkannya lagi, fasilitas gratis yang diberikan pemerintah ini hanya berlaku bagi warga dengan identitas asli Kota Samarinda.

“Seluruh puskesmas sudah membuka pelayanan, silakan warga terdampak banjir yang sakit memeriksakan kesehatannya. Jika tidak memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS maka biaya ditanggung pemerintah,” kata Ismed.

SALURKAN RIBUAN PAKET MAKANAN

Dapur Umum (DU) Posko 2 Disdamkar Kota Samarinda, berada di Jalan Wahid Hasyim 1, Sempaja, Samarinda Utara adalah salah satu dari tiga DU yang berdiri di Kota Tepian selama banjir menggenang. Dapur ini adalah DU pertama yang berdiri sejak H-1 Lebaran Idulfitri. Sementara DU yang lain berdiri setelah H+3 Lebaran.

Enam hari berdiri, DU Posko 2 Damkar telah menyalurkan setidaknya 7.000 makanan siap santap yan  melayani kawasan Samarinda Utara, Sungai Pinang dan sebagian kawasan Samarinda Ulu. Dalam sehari, DU ini bisa memproduksi 1.000 hingga 1.200 nasi bungkus yang disalurkan kepada korban banjir.

“Untuk hari keenam ini, kami akan menyalurkan bantuan nasi bungkus kepada warga di Jalan Belatuk dan Perum Bumi Sempaja. Sebanyak 1.000 nasi bungkus kami salurkan,” kata Koordinator DU, Joko Iswanto, Kamis (28/5). Di samping mengolah bahan makanan dan menyalurkan nasi bungkus kepada warga terdampak banjir, DU ini juga menyediakan transportasi ambulans berikut tim kesehatan relawan yang siap meluncur jika dibutuhkan dalam kondisi emergency.

“DU ini juga di back-up dari aparat kepolisian dari Polresta Samarinda. Setiap pendistribusian tetap di bawah pengawalan aparat kepolisian. Tak hanya itu, aparat penegak hukum ini juga membantu proses memasak di DU kami,” ucap Joko.

Rencananya DU ini akan berdiri hingga kondisi banjir di 4 kecamatan dan 11 kelurahan benar-benar surut. Untuk itu, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan camat dan lurah di mana wilayahnya terdampak banjir saat ini. “Kami siap bekerja ikhlas untuk warga Samarinda. Semoga apa yang kami lakukan hingga hari ini bernilai ibadah dan kebaikan bagi warga,” ujar Barkani, Koordinator Wilayah Posko 2 Disdamkar Samarinda. (kis/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X