TENGGARONG. Bulan puasa di tengah serangan pandemi Covid-19 tidak menghalangani Agus Sugiono alais Agus (34) untuk bermaksiat. Buktinya Selasa (19/5) sore sekitar pukul 17.00 Wita lalu, Agus berkencan dengan seorang pekerja seks komersial (PSK) berinisial Sr (26), di Kilometer (KM) 15 Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Tapi uang yang dimiliki Agus, ternyata tidak sebesar nafsu seksnya. Karena setelah “main”, Agus malah menikam Sr dengan senjata tajam (Sajam) berupa sebilah badik. Pria muda itu mendadak kalap, setelah tidak mampu membayar jasa pelayanan esek-esek yang diberikan Sr. Tarif Sr Rp 200 ribu. Tapi uang pria yang tinggal di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kukar itu cuma Rp 100 ribu.
Kepada Sr, Agus berjanji kalau dia akan kembali untuk bayar sisanya Rp 100 ribu. Jelas saja Sr tidak terima. Sr minta Agus membayar lunas Rp. 200 ribu saat itu juga. Cekcok mulut di antara keduanya tak bisa dihindari. Di situlah Agus marah. Akhirnya menyerang Sr menggunakan badik. “Sr mengalami luka tusuk di bagian perut atas,” jelas Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho melalui Kapolsek Tenggarong AKP Triyadi kepada Sapos.
Tertikam seusai “enak-enakan” sore itu, seketika Sr ambruk bersimbah darah. Melihat Sr tak berkutik dan merintih kesakitan, Agus pun kabur. Rupanya ribut-ribut di tempat Sr terdengar sampai ke tetangga. Beberapa warga sekitar, termasuk teman dekat Sr, berdatangan. Para saksi itu sempat pula sekilas bertemu Agus yang terlihat memegang sebilah badik, sesaat sebelum berlalu dari TKP dengan sepeda motornya.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi. Sejumlah petugas dari Polsek Tenggarong maupun Tim Alligator Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kukar langsung ke lokasi kejadian. Sedangkan Sr dilarikan ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang. Beruntung masih bisa diselamatkan. Dari keterangan sejumlah saksi maupun Sr sendiri, polisi mengetahui ciri-ciri pelaku.
Maka Agus langsung diburu. Selasa malam itu juga, polisi berhasil meringkus Agus. Dia kedapatan bersembunyi di salah satu kawasan di Kecamatan Loa Kulu. Polisi menyita sebilah badik sepanjang 30 cm yang digunakan Agus melukai Sr. Akibat perbuatannya, kini Agus terpaksa harus berlebaran di tahanan Mako Polsek Tenggarong. “Saya khilaf dan menyesal,” ujar Agus sembari tertunduk meratapi nasibnya. (idn/nha)
