SAMARINDA. Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia termasuk di Kaltim, memberikan dampak yang sangat besar. Sebab, ada ribuan pekerja harus dirumahkan dan ratusan tenaga kerja juga terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dikonfirmasi media ini via telepon, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Datuk Badaruddin menjelaskan, berdasarkan data yang diterima dari perusahaann per 7 April 2020, jumlah tenaga kerja yang dirumahkan sebanyak 4.109 berasal dari 70 perusahaan di Kaltim. Sedangkan tenaga kerja mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 323 dari 33 perusahaan.
“Data masuk kami terima dan update terus setiap hari. Kemungkinan akan terus bertambah dan data diteruskan ke Kemenaker. Para tenaga kerja yang di PHK akibat dampak wabah korona akan diverifikasi untuk mendapatkan kartu prakerja,” ungkapnya.
Datuk menyebutkan, Kaltim akan mendapat kuota kartu prakerja dari Mennaker kurang lebih 84 ribu dalam pekan ini. Pekerja terkena PHK akibat dampak Covid-19 akan diproritaskan terlebih dulu, setelah itu tenaga kerja yang di PHK dengan alasan lain dari perusahaan yang bersangkutan.
“Disnakertrans mengimbau perusahaan melalui surat edaran yang dikirimkan untuk meningkatkan tim pembina keselamatan kerja untuk meningkatkan perannya di masing-masing perusahaan, serta menyampaikan laporan update kalau ada diantara pekerja terpapar Covid-19. Kami belum menerima informasi ada karyawan yang terpapar Covid-19,” jelasnya.
Untuk pekerja yang di PHK maupun dirumahkan, akan ditentukan oleh Kemenaker guna mendapatkan konpensasi kartu Prakerja. Sementara Disnakertrans sifatnya hanya memverifikasi datanya saja setelah itu dilaporkan data lengkap by name- by address yang dikirim berupa nama karyawan, nomor kontak, NIK, email dan pekerjaan.(mrf/upi)
