SUNGAI KUNJANG. Sama halnya dengan jajaran Kepolisian di wilayah hukum lainnya, aparat Polsek Sungai Kunjang juga “kelayapan” untuk mengimbau dan mengingatkan warga agar menghindari kegiatan berkumpul guna mencegah penularan virus korona.
Saat menggelar patroli ke Kawasan Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu), aparat Polsek Sungai Kunjang malah menemukan kumpulan remaja dan pemuda, Rabu (1/4). Mereka kedapatan asyik sedang nongkrong tak jelas dan jumlahnya pun banyak.
“Karena sudah jelas ada imbauan dan larangan agar tak melakukan perkumpulan massa dalam jumlah banyak, ya kami lakukan pembubaran. Apalagi ketika kami tanya, para remaja dan pemuda itu tak bisa menjelaskan alasan mereka di sana (Jembatan Mahulu, Red),” ujar Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Ketut Gede Suardana kepada Sapos.
Selama ini terang Gede, Jembatan Mahulu menjadi salah satu kawasan yang kerap disambangi petugas untuk patrol karena kerap dijadikan tempat menggelar pesta minuman keras (miras), mengisap lem hingga arena kebut-kebutan dadakan.
“Ya sungguh disesalkan, sebab diantaranya masih remaja dan usia sekolah. Diminta tetap di rumah, malah nongkrong ramai-ramai tak jelas,” ungkap Gede. Akhirnya setelah dilakukan pemeriksaan, baik pemeriksaan badan hingga kelengkapan surat-surat kendaraan yang mereka bawa, selanjutnya para remaja dan pemuda itupun diminta pulang. Ditambahkan Gede, dalam kondisi seperti ini harusnya orangtua bisa lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
Peran orangtua ungkap Gede, harus bisa memberikan pengarahan dan pemahaman kepada anak-anak mereka. Terutama terkait antisipasi penyebaran virus korona, serta hal-hal yang berpotensi merugikan anak mereka akibat hal tak berguna.
Selain area Jembatan Mahulu, sejumlah kafe atau warung juga tak luput dari pengawasan polisi. Dalam menyampaikan imbauan dan mengingatkan warga, polisi bersama aparat TNI dan Kecamatan Sungai Kunjang terus mengedepankan tindakan persuasif kepada warga agar tujuannya bisa dipahami serta mudah dilaksanakan. (rin)
