1 Positif Corona Itu Ada Riwayat Perjalanan dari Depok

- Minggu, 5 April 2020 | 12:16 WIB
Dua jamaah hendak salat di Masjid Islamicc Center. Padahal masjid ini tak menyelenggarakan salat Jumat sementara waktu.
Dua jamaah hendak salat di Masjid Islamicc Center. Padahal masjid ini tak menyelenggarakan salat Jumat sementara waktu.

SAMARINDA KOTA. Kasus pertama pasien positif Covid-19 yang diumumkan Gubernur Isran Noor, 18 Maret lalu merupakan warga Samarinda. Sejak saat itu, hingga Kamis (2/4) tidak ada penambahan pasien positif baru di Samarinda, kendati angka di Kaltim terus naik hingga tembus 21 pasien. Nah, Jumat (3/4), jumlah pasien positif di Samarinda dipastikan bertambah 1 orang. Melengkapi jumlah seluruh pasien positif di Kaltim menjadi 22 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Pemprov Kaltim, dr Andi M Ishak mengatakan, pasien Samarinda 2 itu berjenis kelamin perempuan berusia 31 tahun. Yang bersangkutan, kata Ishak, memiliki riwayat perjalanan dari Depok, Jawa Barat pada 10-13 Maret lalu. “Dia tidak masuk dalam kluster mana pun, meskipun ada riwayat dari Depok,” ujar Ishak yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim.

Dia menjelaskan pasien Samarinda 2 ini mengalami keluhan pada 14 Maret dengan gejala demam dan batuk. Saat itu pasien melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda.
“Namun pada 28 Maret dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Wahab Syahranie (AWS). Lalu informasi dari Balitbangkes, yang bersangkutan positif Covid-19. Kini kondisi pasien dalam status stabil,” tambahnya.

Sementar itu, secara keseluruhan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kaltim, kemarin, bertambah 323. Sehingga total 4.088. yang selesai dipantau 1.422 orang. Masih proses dipantau 2.666 orang.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), , bertambah 20 orang. Sehingga total di Kaltim sudah 213. “Kini 22 pasien positif, 1 di antaranya meninggal. Dan ada 70 orang masih menunggu uji laboratorium,” ungkapnya.

Dari kasus ini, Ishak juga mengkonfirmasi bahwa sebenarnya sudah ada 3 yang meninggal. Dua di antaranya merupakan PDP yang belakangan hasilnya negatif. Sedangkan 1 korban meninggal lainnya yang positif Covid-19 berasal dari klaster Ijtimak Ulama di Gowa, Sulsel.

Dijelaskannya bahwa, terkait dua PDP yang meninggal, korban pertama meninggal 31 Maret lalu. Merupakan pasien perempuan berusia 35 tahun. Pasien ini dirujuk dari Rumah Sakit Tentara Balikpapan ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Korban meninggal kedua juga pasien perempuan yang usianya 74 tahun. Sudah dirawat di RSUD Kanujuso Djatiwibowo sejak 28 Maret. “Keduanya merupakan PDP yang ternyata negatif. Jadi bukan meninggal karena Covid-19,” terangnya.

Sementar itu, dari tracking Kluster Gowa, pihaknya, kata Ishak, sudah berhasil melacak 634 orang. Hasilnya, 144 dinyatakan ODP, 4 PDP dan 8 orang OTG (orang tanpa gangguan). Ishak mengimbau agar semua pihak dan laipsan masyarakat harus mempunyai pemikiran sama dalam upaya maksimal untuk menjaga diri dari penularan Covid-19.

TAK JUMATAN

Sejumlah masjid besar di Samarinda untuk sementara tidak melaksanakan salat Jumat berjemaah. Hal ini dilakukan, sesuai dengan surat edaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim. Ketua Umum Badan Pengelola Masjid Baitul Muttaqin, Islamic Center, Awang Dharma Bakti mengatakan, untuk sementara tidak hanya salat Jumat yang tiadakan. Tetapi juga kegiatan ceramah yang biasa digelar usai salat.

“Kami tiadakan sampai waktu yang belum ditentukan,” kata mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim ini. Awang meminta agar jemaah yang ingin tetap ingin melaksanakan salat di areal masjid diharapkan selalu menjaga kebersihan dan membawa sajadah masing-masing. “Serta tidak lupa mencuci tangan dan mengenakan masker,” kata dia.

Informasi ini rupanya tidak diketahui semua masyarakat. Buktinya, masih ada saja calon jemaah yang ingin datang untuk salat Jumat
“Saya pikir baru berlaku minggu depan (ditutup, Red),” ujar Fathullah (46), warga Samarinda Seberang.

Dirinya pun berharap wabah ini segera berlalu. Sehingga, pelaksanaan salat Jumat berjemaah dan juga kegiatan lainnya bisa dilakukan lagi di masjid kebanggan warga Kaltim ini. “Berharap wabah ini hilang sebelum Ramadan,” ungkapnya. (mrf/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB
X