14 Ribu KK Terima Bantuan, Ini Nih yang Diutamakan

- Sabtu, 4 April 2020 | 10:58 WIB
Ridwan Tassa
Ridwan Tassa

SAMARINDA KOTA. Hampir setiap hari, pembicaraan masyarakat tak lepas dari korona. Tak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Tak heran pemerintah pusat pun didesak untuk mengambil langkah lockdown.

Namun dampaknya justru perekonomian masyarakat yang semakin merosot. Untuk menstimulus ini, warga yang tergolong tidak mampu akan mendapatkan bantuan melalui Progam Keluarga Harapan (PKH). Program ini memang bukan hal baru di Indonesia. Karena sudah berjalan sejak 2007 silam untuk menurunkan angka kemiskinan.

Dengan adanya wabah ini, masyarakat yang masuk dalam PKH dipastikan akan tertolong. Di Samarinda sendiri ada 14 ribu kepala keluarga (KK) masuk dalam binaan program tersebut. Sebelum wabah korona melanda, Pemkot Samarinda menganggarkan sebesar Rp 13,72 miliar per tahun yang dikucurkan melalui APBN. Namun belum ada kepastian apakah anggaran tersebut akan bertambah. Sebab pemerintah pusat juga sudah memberi sinyal kepada pemerintah daerah untuk mengalihkan anggaran untuk penanganan korona, termasuk menstimulus perekonomian masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda, Ridwan Tassa, PKH juga menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam penanganan korona, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu. "Tujuannya untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan yang tersedia," kata Ridwan.

Namun saat ditanya mengenai mekanisme pemilihannya, Ridwan mengaku pihaknya cukup selektif. Sebab tim yang menyeleksi berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang memiliki sekretariat di Dinsos Samarinda Jalan Dahlia.

"Yang pasti mereka yang masuk dalam PKH hanya keluarga yang telah memiliki anak," urainya.

Sekretaris Dinsos Samarinda Ida Nursanti menambahkan, tim yang menyeleksi memang berasal dari turunan Kemensos. Namun data tersebut juga diambil dari masing-masing kelurahan.

"Beda perannya dengan kami hanya mengkoordinasikan saja. Tapi kami juga tetap mengantongi data masyarakat yang tidak mampu itu dari keluruhan," bebernya.

Dalam setiap keluarga PKH, masing-masing mendapatkan Rp 980 ribu yang diberikan setiap satu tahun tiga kali. Selain PKH, Dinsos Samarinda juga memberikan bantuan melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Nah kalau yang ini masyarakat diarahkan berbelanjanyan di KUBE (Kelompok Usaha Bersama)," pungkas Ida.

Sedikitnya ada 25 KUBE yang dibina Dinsos Samarinda untuk melayani 18 BPNT di Samarinda. (hun/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X