Narapidana Gantung Diri, Karutan: Orangnya Rajin namun Pendiam

- Rabu, 26 Februari 2020 | 10:17 WIB
Jenazah ketika akan dievakuasi.
Jenazah ketika akan dievakuasi.

SEMPAJA SELATAN. Fa (35), narapidana Rutan Kelas II A Samarinda Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, ditemukan tewas di selnya, Selasa (25/2) sekitar pukul 09.30 Wita. Warga Jalan Marsda A Saleh (eks Jalan Kehewanan) Gang Pemotongan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir ini ditemukan tak bernyawa saat warga binaan lain baru saja melaksanakan olahraga pagi.

Fa merupakan narapidana kasus narkoba dan divonis 5 tahun penjara. Fa sudah menjalani 2 tahun lebih masa hukumannya. Ironisnya, ayah Fa berada satu sel dengannya dan ibunya berada di sel lain. Kedua orangtua Fa juga terlibat kasus yang sama.

Fa pertama kali ditemukan salah satu warga binaan yang masih satu sel bersamanya di blok A 25, sekitar pukul 09.30 Wita. Fa ditemukan gantung diri di kamar pendamping yang masih satu blok dengan selnya, menggunakan tali rapia hijau yang sudah dililit menjadi satu. Ujung tali rapia tersebut diikat di kayu balok gantungan baju pojok kamar.

Mendengar kondisi Fa tergantung dengan leher terikat membuat seisi rutan heboh. Petugas rutan kemudian melepaskan tali dan membawa tubuh Fa ke ruang perawatan. Namun setah dicek, Fa dinyatakan telah meninggal dunia.

Saat warga binaan beraktivitas, nama Fa dipanggil melalui pengeras suara oleh petugas. Beberapa kali panggilan, Fa tidak merespons hingga Budi Kiswanto (25) rekan satu sel Fa mencoba mencarinya di dalam sel.

Saat menuju sel dimana terdapat ruang pekerja kebersihan, Budi curiga karena ruangan tersebut terkunci dari dalam. Beberapa kali Budi memanggil Fa namun tidak digubris. Ini membuat Budi penasaran dan mengintip di sela pintu.

Saat diintip di sela pintu yang terkunci itulah, Budi terkejut melihat Fa sudah tergantung dengan posisi tubuh rapat di dinding kamar. Usai dilakukan identifikasi, jasad Fa kemudian dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan visum sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Kepala Rutan Kelas II A Taufiq Hidayat menjelaskan, dirinya kaget begitu mengetahui ada salah satu warga binaan meninggal gantung diri. Saat ditemukan, Fa mengenakan kaos putih dan celana abu-abu. Usai memastikan jika Fa meninggal, pihaknya langsung menghubungi pihak kepolisian. “Kalau keseharian Fauzan ini wajar-wajar saja sebagaimana warga binaan lainnya, makanya saya kaget,” kata Taufiq.

Selama menjadi warga binaan, Fa memiliki tugas sebagai petugas kebersihan di sekitar lingkungan rutan. Meski dikenal rajin, namun Fa tergolong pria tertutup dan pendiam. Pria lajang ini jarang menceritakan masalah pribadinya kepada orang lain. Karena sifat diamnya itulah, petugas rutan sulit menduga mengapa Fa senekat itu.

“Fa ini kan satu sel dengan ayahnya, dan ibunya di sel khusus wanita lainnya, kami belum tahu ada masalah apa. Apakah depresi karena keluarga atau bagaimana ini yang belum terpecahkan, dan proses ini kami serahkan kepada pihak kepolisian,” terang Taufiq. (kis/nin)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X