Lagi, Lokasi Penyulingan Solar Digerebek

- Senin, 24 Februari 2020 | 10:38 WIB
Satgas Pertamina EP kembali menemukan lokasi penyulingan minyak ilegal.
Satgas Pertamina EP kembali menemukan lokasi penyulingan minyak ilegal.

MUGIREJO. Satuan Tugas (Satgas) Pertamina EP Sangasanga yang terdiri dari unsur TNI-Polri dan Sekuriti Pertamina kembali menemukan lokasi bekas penyulingan minyak ilegal. Kali ini titik pabrik ilegal tersebut berada di kawasan Lubuk Sawah, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Samarinda Utara

Penemuan pada Jumat (21/2) siang ini merupakan yang ke-13 sejak terakhir ditemukan di Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran pada 7 Februari lalu. Temuan kali ini diduga sudah lama beroperasi dan telah ditinggalkan pemiliknya. Lokasi penyulingan minyak mentah ini hanya berjarak sekitar 1 km dari pintu keluar objek wisata Taman Salma Shofa.

Koordinator Sekuriti Satgas Pertamina Mabes TNI yang selama ini memang menyembunyikan identitasnya, kepada Samarinda Pos mengatakan, pihaknya bersama tim mendapat laporan bahwa adanya aktivitas penyulingan minyak di kawasan Mugirejo.

Lalu tim, katanya melakukan penelusuran. Akhirnya ditemukan bekas pabrik ilegal itu. Dia mengakui bahwa secara menyeluruh aktivitas itu memang sudah berhenti. Beberapa alat penyulingan bahkan sudah dibongkar. “Namun di lokasi ini kami temukan minyak mentah. Kami curigai hasil dari pencurian minyak milik Pertamina,” ujar sumber tersebut.

Di lokasi ini ditemukan 7 tungku. Diperkirakan mampu memproduksi 5 ton minyak. Artinya ada 35 ton minyak mentah yang disuling. Selain itu ada juga bekas 7 jalur penyulingan, IBC tank 2 buah berisi minyak mentah sekitar 20 liter. Termasuk sejumlah alat dapur, piring dan gelas. Di lokasi ini juga tampak kayu api yang berserakan dan batu bara sebagai bahan bakar. Terdapat pula baju serta sepatu safety yang diduga milik para pekerja.

Lokasi yang tercemar limbah diperkiran mencapai 400 meter persegi. “Artinya seluas itu kawasan yang digunakan untuk melancarkan aktivitas ilegal tersebut,” ungkapnya. Dia berharap, temuan ini nantinya bisa ditindaklanjuti pihak kepolisian. Karena sudah ada 13 titik penemuan, termasuk di antaranya aktivitas pencurian minyak. “Bisa saja para pelaku merupakan orang yang sama. Terlibat di beberapa lokasi yang kami temukan, modus dan polanya sama,” urainya.

Pasca penemuan itu, pihak Satgas lalu menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian, berikut dengan barang bukti untuk ditindaklanjuti.
Untuk membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini, Satgas EP Pertamina Sangasanga selalu terbuka jika dalam meberikan informasi. “Kami siap membantu mengungkap kasus ini,” jelasnya.

Temuan demi temuan berhasil diungkap Satgas EP Pertamina Sangasanga sejak Desember silam. Sejumlah kasus yang berhasil diungkap, disinyalir terhubung dengan kasus pencurian minyak mentah di pipa Pertamina Sangasanga. Kasus ini pun sudah menyeret 2 tersangka yang berhasil ditangkap Polresta Kutai Kartanegara (Kukar).

Namun untuk kasus penemuan pabrik solar ilegal di sejumlah lokasi di Samarinda, sejauh ini baru menetapkan satu tersangka. Polisi belum mampu membongkar pengusaha di balik bisnis ini. Meski rapi, bisnis ini sepertinya tersusun rapi. Hingga menyulitkan kepolisian membongkar dalang di balik usaha ilegal ini.

Kendati begitu, temuan ini bisa semakin mendorong aparat segera mengungkap kasus tersebut sampai tuntas. Pertamina juga akan terus melakukan penyisiran dan siap membantu pihak kepolisian dalam mengungkap lebih lanjut kasus ini.

Di sisi lain rapor keuangan PT Pertamina EP (PEP) —anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas mempunyai tugas mencari sumber minyak dan gas demi mendukung pencapaian target produksi yang telah ditetapkan— tetap berlaba meski di tengah maraknya aksi pencurian minyak ini.

Hingga November 2019 ini total produksi minyak PEP tercatat sudah mencapai 82.396 Barel Oil Per Day (BOPD). Realisasi tersebut merupakan 101 persen dari target produksi minyak tahun 2019 yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Sementara produksi gas PEP berada di angka 957 MMSCFD atau 99 persen dari target produksi gas dalam RKAP 2019.

Hal tersebut dijelaskan Presiden Direktur (Presidir) Pertamina EP Nanang Abdul Manaf di Samarinda kepada awak media Kamis (26/12).
Kata Manaf, pencapaian target produksi baik minyak maupun gas didukung rangkaian eksekusi program kerja yang terintegrasi serta sesuai dengan tatanan waktu.

Jumlah pemboran hingga November 2019 mencapai 91 sumur di mana 12 sumur di antaranya masih dalam proses penyelesaian. Sementara jumlah work over yang telah selesai per November 2019 mencapai 184 sumur. Masih ada 9 sumur lagi yang akan rampung dalam waktu dekat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X