Sultan Minta Samarinda Harus Jadi Harum

- Minggu, 23 Februari 2020 | 10:38 WIB
Andi Harun dan Rusmadi bersama sultan
Andi Harun dan Rusmadi bersama sultan

KESULTANAN Kutai Kartanegara Ing Martadipura menjadi tonggak sejarah maupun bukti histori adanya kekuasaan Kerajaan Kutai.

Sebagai bagian dari pecahan wilayah administrasi, Samarinda memiliki ikatan sejarah yang erat dengan para leluhur Kesultanan Kutai Kartanegara. Atas dasar inilah, pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakilnya Andi Harun dan Rusmadi Wongso menyambangi Kedaton Kesultanan Kukar Ing Martadipura di Jalan Monumen Timur, Sabtu (22/2).

Kedatangan keduanya pun disambut hangat oleh keluarga kerajaan. Memasuki Aula Kedaton, Andi Harun-Rusmadi pun diarahkan untuk duduk berdampingan dengan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI Adji Muhammad Arifin dan keluarga kerjaan lainnya.

Bagi Andi Harun, pengaruh Kesultanan Kutai Kartanegara sangat besar dalam memberikan kekuasaan penuh atas wilayah administrasi Samarinda. Tepatnya lanjut Andi Harun mengenai peristiwa penting pada 21 Januari 1960 pertama kalinya Pemkot Samarinda dibentuk.

"Sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda, kami berkewajiban untuk meminta izin dan restu kepada keluarga Kesultanan Ing Martadipura. Untuk itu kami memohon restu dan doa dari keluarga kerajaan, tegas Andi.

Tindakan ini, lanjutnya sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan nilai fundamental dan akhlak, sebagai bagian dari sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara.

"Ini hanya sebagian kecil saja, tapi esensi fundamentalnya, ada ikatan yang tidak boleh putus. Majunya kota Samarinda adalah bentuk kami menjaga warisan Kutai Kartanegara," beber petinggi Gerindra Kaltim ini.

Terpisah Sekretaris Kesultanan Awang Yacoub Luthman mewakili Sultan Muhammad Arifin menyampaikan ada tiga hal penting yang ia titipkan dalam pertemuannya dengan kedua paslon tersebut.

"Pertama Samarinda harus jadi harum. Harum ini yang dimaksud mengutip dari nama Andi Harun dan Rusmadi. Jadi Samarinda harus menjadi Andi Harun Rusmadi," tegas Awang.

Pasalnya seluruh keluarga kesultanan pun mengaku takjub dengan kedatangan Andi Harun bersama Rusmadi. Pasalnya baru pilkada tahun ini ada yang meminta izin secara sakral kepada pihak kesultanan.

"Untuk itu, sultan juga berpesan agar pilkada tahun ini harus berjalan dengan aman dan tertib. Sekalipun ada kompetisi," urainya.

Hal ketiga yang tak kalah penting yaitu menjaga adat istiadat yang biasa dilakukan saat adat budaya erau khususnya kala mengunjungi kawasan Samarinda Seberang yang disebut adat Prosesi “Naga Berkenyawa” atau naga beristirahat di Kampung Tenun, Kelurahan Baqa Samarinda Seberang.

"Ada juga makam Datuk kami yang sampai sekarang tidak ditemukan. Karena ini erat hubungannya dengan pembangunan Samarinda bersama Daeng Mangkona," pungkasnya. (hun/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X