MONYET NGAMUK..!! Teror di Polder Air Hitam, Pelajar Diserang, 10 Jahitan di Punggung

- Kamis, 20 Februari 2020 | 10:54 WIB
ilustrasi
ilustrasi

AIR HITAM. Tak hanya di pinggir kota atau di lokasi perkebunan warga, serangan monyet juga terjadi di perkotaan. Hal ini dialami Dadang Gunawan Nugroho, siswa salah satu SMK Kelas XII di Samarinda. Dadang mengalami dua luka robek di punggung setelah diserang seekor monyet di sekitar Polder Air Hitam, Jalan AW Sjahranie, Samarinda Ulu, pada Rabu (12/2) lalu.

Saat itu, Dadang yang tengah asik duduk di sekitar Polder Air Hitam tepatnya di halaman gedung olahraga Taekwondo bersama rekannya, sekitar pukul 10.00 Wita, tiba-tiba diterjang dari arah belakang seekor monyet berekor panjang.

Karena kaget, remaja warga Sempaja ini langsung berdiri dan berusaha melapaskan sergapan monyet, lalu membantingnya ke tanah.

Selepas monyet tersebut pergi, rekan siswa lainnya memberitahu jika di punggung Dadang terdapat bercak merah. Saat diperiksa bercak merah tersebut adalah darah segar yang keluar dari punggungnya.

"Awalnya tidak sadar kalau punggung saya berdarah. Saat saya buka baju, barulah teman saya bilang ada dua luka robek dipunggung," kata Dadang. 

Dadang tidak tahu persis apakah monyet tersebut sudah menggigit ataukah mencakar punggungnya. Yang jelas selepas itu diserang Dadang baru merasakan pedih teramat sangat di punggungnya.

Lantaran terus mengeluarkan darah dan takut terjadi sesuatu yang lebih membahayakan, Dadang selanjutnya dibawa rekannya menuju rumah sakit. Dua luka robek dipunggung mendapat 10 jahitan.Selanjutnya Dadang diizinkan pulang dan menjalani rawat jalan.

"Baru kali ini diserang monyet. Menurut cerita warga sekitar, di polder memang ada monyet peliharaan warga yang lepas dan hingga kini masih berkeliaran. Mungkin monyet itu yang dimaksud," terang Dadang.

Di sekitar lokasi kejadian, warga maupun pedagang membenarkan cerita Dadang. Bahkan Dadang bukan orang pertama yang diserang. Sepekan sebelum Dadang diserang, warga lain pernah digigit di bagian tangan.

"Monyet itu kadang berkeliaran di sekitar gedung taekwondo antara pukul 09. 00 hingga 10.00. Setelah itu tidak terlihat," kata Haerun (40) pedagang sekitar.

Warga sekitar sebenarnya sudah berusaha menangkap monyet ekor panjang yang sudah melukai warga tersebut, namun hingga kini belum membuahkan hasil. Sesekali waktu monyet berkeliaran di sekitar polder untuk mencari makan.

"Kalau bisa monyet itu segera ditangkap. Kasihan warga dan pengunjung polder ini merasa waswas jika berada di area polder saat berolah raga maupun bersantai," pinta Haerun.

Menanggapi serangan monyet kepada manusia, Ketua Samarinda Animal Rescue (SAR), Suparlan akan melakukan pelacakan dan sebisa mungkin menangkap hidup-hidup monyet ekor panjang tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim untuk penanganan tersebut.

"Hewan primata jenis ini tidak dilindungi undang-undang, meski begitu kami berupaya menangkapnya dalam kondisi hidup meskipun sudah melukai warga," kata Suparlan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X