Samarinda Belum Berdaulat Ikan, Pasokan Tergantung dari Sulsel dan Kalsel

- Rabu, 19 Februari 2020 | 12:01 WIB
Samarinda belum bisa memenuhi sendiri kebutuhan ikan.
Samarinda belum bisa memenuhi sendiri kebutuhan ikan.

SELILI. Samarinda masih jauh dari swasembada ikan. Karena faktanya, ibu kota Kaltim ini masih begitu bergantung dengan pasokan ikan dari luar daerah.

Dari pantauan media ini di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Jalan Selili, Samarinda Ilir, nelayan dari luar daerah banyak yang menjual hasil tangkapannya di pelelangan ini. Para nelayan sudah terlihat sejak pukul 02.00 Wita dini hari.

"Pukul 02.00 subuh sudah di TPI Selili ini untuk melelang ikan. Kebanyakan ikan laut yang di tawarkan," ucap Nasrusdin, salah satu penjual ikan, Selasa (18/2).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili, Ambo Tang membenarkan pasokan ikan khusus Samarinda memang ada, namun tidak banyak. Lantaran banyaknya kebutuhan ikan di Kota Tepian, pasokan ikan diisi oleh nelayan dari luar daerah yang mendaratkan serta menjual ikan-ikan mereka di PPI Selili.

“Khususnya dari Sulawesi Selatan serta Kalimantan Selatan banyak memasok di PPI. Ikan-ikan di Kota Samarinda banyak sekali dipasok oleh nelayan-nelayan dari luar Kaltim," ungkapnya.

Dari catatannya, ia juga menjelaskan ikan yang datang dari luar daerah cukup banyak dibandingkan dengan tangkapan dari nelayan lokal. Sisanya merupakan hasil dari budidaya para peternak ikan.

Di PPI sendiri tak hanya memasok ke Samarinda saja, daerah-daerah lain seperti Tenggarong, Melak (Kutai Barat) hingga di Kabupaten Mahulu juga menjadi tujuan pasokan para nelayan luar daerah. Dalam satu hari ikan yang mendarat di PPI mencapai 40 sampai 45 ton dengan presentasi 90 persen ikan laut dan 10 persen ikan sungai dan budidaya yang dihasilkan di Kaltim.

Ambo Tang juga menambahkan distribusi ikan juga melihat kondisi cuaca, jika bagus maka pasokan akan melimpah ruah. Sebaliknya jika cuaca sedang buruk maka pasokan sedikit dan cenderung harga ikan menjadi mahal daripada biasanya.

"Jika cuaca bagus, pasokan ikan akan melimpah. Sedangkan jika cuaca buruk pasokan sedikit dan harga bisa menjadi mahal," ucap Ambo.

Dia menambahkan akan senantiasa bekerja sama dengan para pelaku usaha agar tetap menjaga pasokan ikan dan juga menjaga stabilitas harga. Selain itu, UPTD Selili juga mempunyai ruang penyimpanan yang dingin agar menjaga ikan tetap segar.

"Tujuan adanya ruang ini tentunya untuk menjaga stok dan stabilitas harga," tandasnya. (kis/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X