PDAM Samarinda Paparkan Rencana Bisnis

- Selasa, 18 Februari 2020 | 21:14 WIB

SAMARINDA KOTA. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang selalu mengatakan tak menuntut banyak kepada Perumda Air Minum Tirta Kencana Samarinda. Namun Wali Kota menegaskan bagaimana air yang didistribusikan ke rumah pelanggan mengalir lancar dan bersih.

“Pak Wali lebih bangga ketika pelayanan masyarakat bisa terus ditingkatkan. Air mengalir lancar dan bersih,” ucap Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairuddin ketika membuka presentasi Rencana Bisnis 2020-2024 Perumda Air Minum Tirta kencana Kota Samarinda di Ball Room Hotel Midtown Samarinda, Selasa (18/2).

Presentasi ini juga dihadiri Komisi II DPRD Kota Samarinda, dewan pengawas, kabag ekonomi, direksi, perwakilan PUPR Kaltim dan Samarinda, perwakilan Bappeda provinsi dan kota, perwakilan Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah Kaltim, Forum Mediasi Pelanggan PDAM Kota Samarinda serta undangan terkait lainnya.

Sugeng mengatakan, penyampaian presentasi ini dirasa sangat penting, baik bagi Pemkot Samarinda juga masyarakat umum. Karena melalui penyampaian ini, terutama manajemen dapat memprediksi hal apa saja yang menjadi masalah bagi pelayanan masyarakat sebagai kebutuhan air bersih di Samarinda.

Setelah mengetahui masalahnya, selanjutnya bagaimana cara menjaga agar program bisa terarah dan berintegerasi dengan memperlihatkan kondisi riil kota, mulai penduduknya sekarang maupun jumlah penduduk di masa mendatang. “Karena kita ketahui bersama, Samarinda ini kedepannya akan menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) sehingga pertumbuhan penduduk diprediksi akan meningkat,” jelasnya.

Ia mengharapkan Samarinda bisa menempatkan diri sebagai kota penyangga IKN, ini juga menjadi persoalan yang harus dipikirkan. Sugeng kembali mengatakan, tingkat kebocoran air dari tahun ke tahun terus berkurang. Karenanya ia mengajak untuk terus bersama-sama melayani masyarakat dengan baik.  “Bahkan sampai ada pergantian Dewan Pengawas sampai tiga kali, ini membuktikan kita ini sangat serius untuk bersama–sama melayani masyarakat,” terangnya.

Hasilnya PDAM dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan perbaikan, sehingga masalah apapun yang terjadi di PDAM mulai air tak mengalir, keruh dan sebagainya harus bisa dikomunikasikan dengan masyarakat. 

“Melalui rencana bisnis ini harapannya bisa terlaksana dengan baik. Bahkan wali kota tidak bangga kalau PDAM bisa memasukkan PAD, tetapi masih banyak keluhan masyarakat tentang permasalahan air PDAM yang tidak mengalir. Bangganya wali kota itu ketika pelayanan kepada masyarakat bisa terus ditingkatkan. Sehingga kalau ini masuk sebagai PAD bisa menjadi harmonisasi dalam Pemkot Samarinda untuk peningkatan fasilitas yang diperlukan PDAM,” beber Sugeng.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas PDAM Aji Syarif Hidayatullah juga mengatakan, memang Samarinda sebagai kota penyangga IKN tidak menjadi tujuan kota utama yang rencananya di daerah Penajam Paser Utara dan Kukar tersebut.  “Oleh sebab itu saya yakin 1,5 juta jiwa yang diprediksi berimigrasi ke Kaltim itu tidak mutlak seluruhnya ke Samarinda, tetapi akan menuju pusatnya IKN tersebut. Otomatis jaringan bangunan air itu pastinya akan dipikirkan kota baru tersebut,” ujar Dayat—sapaan akrabnya.

Samarinda, lanjut Dayat, meski hanya sebagai kota penyangga diyakini pertumbuhan penduduk juga perekonomiannya akan terus bertambah. Menurutnya, untuk PNS dari pusat akan berdomisili di ibu kota baru, tetapi faktor pendukung lainnya seperti pebisnis akan mengikuti dimana perekonomian tersebut akan bergerak. Dayat melanjutkan, dia menginginkan agar ada data riil dalam menyusun masterplan, supaya kapasitas yang dibutuhkan bisa dilihat secara riil pula. Setelah itu baru punya program yang konkret untuk peruntukannya.

“PDAM harus membuat masterplan seperti ada perencanaan intake baru yang bisa mengambil air dimana saja untuk mengcover daerah mana saja di Samarinda. Ini yang kita bisa jual untuk meminta bantuan sampai ke Pusat,” tegas Dayat yang juga kepala Dinas Kominfo Samarinda ini. Sementara itu menurut Dirut Perumda Air Minum Tirta Kencana Nor Wahid Hasyim, data terus dipegang karena sebagai bahan evaluasi. Selain itu kualitas juga terus dijaga.

“Sebenarnya kami bisa menjalankan 3.000 liter per detik tetapi sebagian air sungai masuk, makanya kami tidak mau yang seperti itu karena kami komitmen kualitas terus dijaga. Sehingga kami harus terus kontinu menjaga kualitas, kuantitas serta keterjangkauan itu menjadi satu mimpi PDAM,” ungkapnya. Menurutnya, dengan kapasitas IPA yang ada sehingga dengan terpaksa mereka lakukan giliran karena untuk membagi air bersih yang merata.

“Memang kapasitas IPA kita rata–rata sudah uzur jadi kondisinya seperti itu. Perbaikan pipa juga kita lakukan meskipun juga ada beberapa kendala. Ada beberapa masalah pelanggan yang umum seperti biasanya 24 jam mengalir sekarang tidak jalan. Karena kita bagi, displit ke jalur yang tidak bisa jalan sama sekali karena beberapa area yang agak tinggi. Tetapi kami terus berusaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat Kota Samarinda,” pungkas Nor Wahid. (adv/nin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X