EDI Damansyah resmi dilantik sebagai Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) definitif periode 2016-2021 oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor, pada 14 Februari 2019. Maka Jumat (14/2) lalu, Edi Damansyah genap setahun memimpin Kukar. Tentu selama 12 bulan atau 365 hari tersebut, banyak langkah dilakukan untuk membangun daerah. Demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat tersebar di 12 kecamatan se-Kukar.
“Menurut saya, setahun kepemimpinan beliau (Edi Damansyah, Red) selaku Bupati Kukar, sudah banyak hasil pembangunan dicapai. Meskipun sebenarnya kurun waktu setahun itu masih terlalu singkat untuk menilai kinerja beliau,” ungkap Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kukar, Arfan Boma Pratama.
Lebih jauh Boma, demikian Ketua KKSS Kukar ini menuturkan, sosok Edi Damansyah terbilang baik memimpin Kukar. Terutama dalam membenahi berbagai hal mendasar dalam pemerintahan, khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelayanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke masyarakat.
“Contohnya, dilakukan lelang jabatan. Jadi sejumlah strategis seperti kepala dinas, harus mengikuti mekanisme berupa lelang jabatan. Sehingga pejabat tinggi di sejumlah OPD tersebut memang memiliki kapasitas serta kapabilitas memadai. Dengan begitu kinerja aparatur pemerintahan di Kukar semakin membaik,” jelas Boma.
Tidak kalah pentingnya, kata Boma lagi, Edi Damansyah senantiasa menekankan kepada segenap jajarannya, mengenai betapa pentingnya data-data penunjang pada semua bidang pemerintahan serta langkah pembangunan. Data menjadi hal paling penting. Tentu saja data benar-benar sesuai kondisi sebenarnya di lapangan.
“Saya juga melihat, kini beliau mampu membangun Kukar secara merata di seluruh kecamatan. Dari pesisir sampai ke pedalaman. Jadi tidak ada satu kecamatan diistimewakan. Atau ada kecamatan jadi anak tiri. Semuanya diperlakukan sama. Apalagi beliau setiap waktu turun langsung ke lapangan. Sehingga mengetahui sendiri kondisi sebenarnya seperti apa,” katanya lagi.
Kemudian, terkait pengeluaran anggaran, Edi Damansyah juga teliti. Perencanaan pembangunan dari kalangan OPD diminta lebih detil. Sehingga bisa diketahui tingkat prioritas pada masing-masing usulan. Dari situlah diputuskan pelaksanaannya, dengan mengutamakan hal paling dibutuhkan masyarakat. Misalnya untuk membuka akses ekonomi atau bidang kesehatan masyarakat setempat.
“Kini di Marangkayu atau beberapa kecamatan lain, sudah berdiri sejumlah pabrik pengolahan industri hilir jagung. Nah itu saya melihat, juga sebagai upaya Pak Bupati dalam mendukung suksesnya program revolusi jagung dilaksanakan Pemkab Kukar, dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Boma.
Ya, memang harus diakui jika sosok Edi Damansyah sukses memimpin Kukar sejak sebagai Pelaksana Tugas (Plt) sampai jadi bupati definitif. Ada hal paling berkesan dari pria penghoba olahraga sepeda dan motor trail adventur tersebut, ternyata Edi Damansyah tidak pernah segan menegur keras pejabat di jajarannya, dalam menuntaskan program pembangunan daerah.
“Ini memang benar. Pak Edi Damansyah itu blak-blakan saja menegur kami (pejabat di jajaran Pemkab Kukar, Red). Tapi kami selalu ambil dari sisi positivnya. Ini memang seperti pil pahit, tapi menyehatkan. Di sisi lain, pembangunan bidang agama, ya semua agama dan kepercayaan dianut masyarakat Kukar, cukup mendapat sentuhan baik. Kini perhatian pemerintah pusat untuk Kukar, juga semakin meningkat. Dengan adanya peningkatan dukungan berbagai bidang, anggarannya dari pusat,” kata Boma. (idn/beb)