SAMARINDA. Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang menewaskan empat orang pengendara motor di Jalan Otto Iskandardinata (Otista), kini menjadi sorotan sejumlah pihak. Pasalnya di lokasi kejadian, turunan Gunung Manggah, merupakan daerah padat lalu lintas.
Seharusnya sebelum melintas, pemilik kendaraan mengetahui kondisi kendaraannya jika terjadi kerusakan. Menyikapi hal ini Ketua komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya menyoroti uji KIR yang dilaksanakan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda.
“Ini bukan semata-mata human eror ya. Tapi disini saya melihat ada kelalaian secara teknis,” kata Angkasa.
Pasalnya jika suatu kendaraan umum pernah diuji KIR, kemungkinan terjadinya lakalantas sangat kecil. Namun nyatanya kelalaian seperti ini bukan kali pertama di Samarinda. “Masih ingat kecelakaan maut di turunan pertigaan Jalan Tengkawang. Itu juga alasannya sama karena remnya blong,” urainya.
Sehingga kasus seperti ini harusnya menjadikan pelajaran tersendiri bagi Dishub. Hanya saja, Angkasa tak menutup mata dengan budaya masyarakat yang suka dengan tradisi suap menyuap.“Makanya muara ini di uji KIR. Kalau ada tindakan tegas, tidak mungkin ada kejadian seperti ini lagi,” pungkasnya. (hun/rin)